RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Sebagai subholding upstream Pertamina, PT Pertamina Hulu Energi (PHE) kini tengah berupaya mengembangkan potensi eksplorasi untuk geologic hydrogen di wilayah timur Indonesia.
Ke depannya, geologic hydrogen berpotensi menjadi energi unggulan untuk dunia.
Adalah Vice President New Venture PHE Bintoro Wibowo, yang menyampaikan bahwa eksplorasi untuk menemukan geologic/natural hydrogen akan menjadi salah satu harapan dari Pertamina sebagai greener and cleaner energy.
"Pertamina menyambut adanya research ataupun peluang atau kerja sama dengan semua pihak, terutama dari pihak akademisi, peneliti, maupun dari pihak stakeholder lainnya," ucap Bintoro.
BACA JUGA:Indonesia Akselerasi Perdagangan Karbon
BACA JUGA: Mendorong Penguatan Produksi Gas Nasional, Peran Vital Gas Industri
Adapun, PHE berkolaborasi dengan Fakultas Teknologi Eksplorasi dan Produksi Universitas Pertamina dan bekerja sama dengan pihak Pusat Survei Geologi, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber daya Mineral (ESDM).
PHE memulai untuk penerapan studi G&G potensi geologic hydrogen tersebut di East Sulawesi Ophiolite melalui tahapan kick off meeting untuk studi eksplorasi geologic hydrogen atau dikenal dengan natural hydrogen di Sulawesi Opholite yang digelar di Kota Bandung, Jawa Barat.
"Kita bicara bahwa ke depan, ini akan menjadi energi unggulan untuk dunia menuju dekade geologic hydrogen dan net zero emission," ujar Bintoro.
Sebagaimana diketahui, dewasa ini, seluruh negara di dunia ini berupaya untuk mencapai NZE atau net zero emission.
BACA JUGA:Menembus Batas Pasar Produk Tekstil
BACA JUGA:Industri Hijau Jadi Standar Pembangunan Berkelanjutan
Hal itu bertujuan agar pemanasan global dapat dibatasi pada suhu 1,5 derajat celcius.
Zero emission adalah arahan kepada seluruh negara untuk mampu mencapai emisi nol bersih pada tahun 2050.
Arahan untuk mencapai target emisi nol bersih pada 2050 berasal dari konferensi yang diselenggarakan pada 2015 di Paris.