Pertamina Bangun 114 Desa Energi Bersih untuk Percepat Transisi Energi
Desa Energi Berdikari (DEB) yang diinisiasi Pertamina mampu mendorong kemandirian energi masyarakat lokal serta kemandirian ekonomi.-foto: pertamina-
RADARUTARA.BACAKORAN.CO - PT Pertamina (Persero) terus menjalankan operasionalnya dengan prinsip keberlanjutan, membawa manfaat langsung bagi masyarakat. Salah satu program unggulan yang membuktikan komitmen ini adalah Desa Energi Berdikari (DEB), yang kini diakui secara internasional.
Pada Konferensi Iklim PBB (COP 29) di Baku, Azerbaijan, Pertamina berbagi cerita sukses DEB yang mampu mendukung kemandirian energi dan ekonomi lokal. Corporate Secretary Pertamina New & Renewable Energy, Dicky Septriadi, menjelaskan bahwa program ini menyediakan akses energi bersih untuk desa-desa terpencil di seluruh Indonesia, sambil memberdayakan masyarakat secara ekonomi.
"Desa Energi Berdikari adalah inisiatif CSR unggulan kami, yang tidak hanya memberi akses listrik berkelanjutan tetapi juga menguatkan ketahanan ekonomi masyarakat lokal," ujar Dicky dalam panel di ICESCO Pavilion, Rabu (13/11/2024). Program itu, katanya, adalah bagian dari kontribusi Pertamina dalam aksi iklim global dan tanggung jawab menghadapi tantangan perubahan iklim.
Pertamina juga mendorong kolaborasi lintas sektor dalam menghadapi perubahan iklim. “Melibatkan diri dalam aksi iklim bukan hanya tanggung jawab perusahaan, tetapi juga investasi dalam keberlanjutan bisnis dan komunitas. Kami mengundang sektor swasta lainnya untuk berpartisipasi dalam program seperti Desa Energi Berdikari,” lanjut Dicky.
BACA JUGA:Pertamina Perkuat Bisnis Rendah Karbon, Dukung Transisi Energi Menuju NZE 2060
BACA JUGA:Revisi UU Migas Dukung Investasi Migas dalam Era Transisi Energi
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menambahkan bahwa hingga kini, Pertamina telah mengoperasikan 114 Desa Energi Berdikari di seluruh Indonesia, menggunakan energi bersih seperti tenaga surya, mikrohidro, dan biogas.
“Potensi energi bersih di desa-desa ini besar, dan kami memanfaatkannya untuk menciptakan manfaat berkelanjutan,” kata Fadjar. Ia juga menekankan pentingnya edukasi masyarakat dalam mengelola energi bersih untuk mendukung pengembangan ekonomi lokal.
Program DEB telah memberi manfaat bagi lebih dari 30.000 orang, mengurangi emisi karbon sebesar lebih dari 729 ribu ton CO2eq per tahun, dan menciptakan dampak ekonomi positif hingga 180 ribu dolar AS per tahun. “Desa Energi Berdikari menjadi pendorong kemandirian energi dan ekonomi, serta mendorong masyarakat untuk menjalankan praktik ramah lingkungan,” ujar Fadjar.
Fadjar menyatakan bahwa pada tahun 2024, Pertamina menargetkan penambahan DEB di 79 wilayah baru. Langkah ini diambil untuk mempercepat swasembada energi dan membantu pemerintah mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada 2060.
BACA JUGA: Menko Marves Tekankan Pentingnya Transisi Energi Berkeadilan dan Pengembangan Industri Hijau
BACA JUGA:Pensiunkan PLTU Batu Bara, Pemerintah Bahas Program Pendanaan Transisi Energi
"Semakin luas penggunaan energi bersih, semakin besar kontribusi dalam pengurangan emisi karbon, mendukung percepatan target NZE," tutupnya.
Sebagai perusahaan pemimpin dalam transisi energi, Pertamina berkomitmen mendukung target NZE 2060 dengan berbagai program berorientasi pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasional. (**)