Sidak, Masih Ditemukan Penggunaan LPG 3 Kg Tak Tepat Sasaran
Pertamina bersama Disperindag Kota dan Hiswana Migas saat sidak penggunaan LPG-Radar Utara/Doni Aftarizal-
BENGKULU RU - Disinyalir masih banyak penggunaan Liquified Petroleum Gas (LPG) 3 Kilogram (Kg) bersubsidi di Provinsi Bengkulu, hingga saat ini tidak tepat sasaran.
Dugaan ini berdasarkan hasil Inspeksi Mendadak (Sidak) yang dilakukan Pertamina bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), serta DPC Hiswana Migas Kota Bengkulu.
Pengawas Barang Beredar dan Jasa Disperindag Kota Bengkulu, Ade Setiawan mengatakan, sidak yang dibarengi dengan sosialisasi ini, dalam rangka meningkatkan pengawasan terhadap penggunaan LPG bersubsidi.
"Dalam sidak yang kami lakukan, menyasar pelaku usaha rumah makan dan laundry," ungkap Ade, Rabu 04 Desember 2024.
BACA JUGA:Tips untuk Mengatasi Tabung Gas LPG yang Bocor atau Mendesis Serta Mengeluarkan Bau
BACA JUGA:Sikapi Keluhan, Perindag Kota dan Agen LPG Sidak Pangkalan
Menurut Ade, sidak ini juga merupakan tindaklanjut Surat Edaran (SE) Direktur Jenderal (Dirjen) Minyak dan Gas (Migas) No/B-2461/MG.05/DJM/2022, bagi beberapa pelaku usaha yang dilarang menggunakan LPG Subsidi 3 Kg.
"Dari hasil sidak, menunjukkan beberapa pemilik usaha ternyata masih menggunakan LPG 3 Kg bersubsidi. Tapi pasca sidak, pengusaha itu bakal mengganti atau beralih menggunakan LPG Non Subsidi," kata Ade.
Sementara itu, Sales Area Manager Bengkulu, Mochammad Farid Akbar menyampaikan, penggunaan LPG bersubsidi yang tidak tepat sasaran, diyakini dapat menguras kuota yang telah disediakan untuk kebutuhan rumah tangga dan usaha mikro.
"Temuan kita, beberapa pelaku usaha yang tidak boleh lagi memakai LPG bersubsidi, tapi tetap menggunakannya," sesal Farid.
BACA JUGA: Pantau Pangkalan Gas LPG, Polisi Pastikan Stok Aman!
BACA JUGA:Sikapi Keluhan, Perindag Kota dan Agen LPG Sidak Pangkalan
Hanya saja, lanjut Farid, para pengusaha baik rumah makan dan laundry tersebut bersedia mengganti atau beralih menggunakan LPG Non Subsidi, yakni Bright Gas 5,5 Kg.
"Tentu langkah baik pemilik usaha untuk beralih ke LPG non subsidi ini, dapat menjadi contoh bagi pemilik usaha lainnya dalam mendukung program pemerintah agar LPG bersubsidi tepat sasaran," ujar Farid.