BACA JUGA:Mukomuko Perjuangkan Bantuan Stimulan Perbaikan Rumah Korban Bencana Alam
Serdadu Belanda akhirnya mendapatkan titik lemah Mataram yang nyaris menang itu. Tanpa babibu, Belanda kemudian membumihanguskan gudang logistik Mataram.
Lagi-lagi, pasokan logistik pun terus menipis kritis dan menghantarkan kemenangan yang sudah didepan mata itu, menjadi petaka sebagai kekalahan kali kedua Mataram yang telah dipersiapkan lebih kurang setahun.
Hingga akhir hayatnya, Raja Sultan Agung selama memimpin Mataram Islam, terkenal dengan sikap kerasnya terhadap penjajahan di nusantara.
Belajar dari peristiwa heroik Mataram ini adalah pentingnya penguasaan sektor jalur ekonomi, manajemen logistik yang mumpuni serta kerja analitis menjadi sangat penting, selain kekuatan alutsista.
BACA JUGA:Jelang Idul Adha, Mukomuko Kirim Ribuan Hewan Kurban ke Luar Daerah
BACA JUGA:Mukomuko Bakal Sembelih 1.014 Ekor Hewan Kurban
Indonesia saat ini di tengah paceklik pangan, di tengah fakta masih sangat lebarnya wilayah pertanian yang dimiliki. Swasembada pangan di jaman Presiden Soeharto, hingga kini belum bisa diwujudkan kembali.
Kemandirian pangan yang dihadapkan dengan praktik alih fungsi lahan pertanian, perizinan pertambangan serta program yang belum berpihak kepada petani, kian menjauhkan Indonesia dari kudaulatan pangan. (*)
Artikel ini telah terbit di Intisari-Online.com dengan judul VOC Merinding Ketakutan Lihat Kondisi Mengerikan Prajurit Mataram Yang Gagal Serang Batavia