RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Akses jalur tengah, kini sudah dapat dilalui kendaraan dari dan menuju Kota Bengkulu.
Polisi mengabarkan, sekitar beberapa menit lalu, armada tambang yang melintang di tengah jalan di Desa Padang Sepan Kecamatan Tanjung Agung Palik Kabupaten Bengkulu Utara, sudah dapat dievakuasi.
Kapolres Bengkulu Utara AKBP Lambe Patabang Birana,SIK, MM melalui Kasat Lantas, IPTU Ayu Sekar Sari Kuarisin, STrK,SIK, membenarkan jalur utama penghubung antara Kota Arga Makmur menuju Kota Bengkulu yang lumpuh, sudah dapat kembali dilalui kendaraan.
"Iya benar, evakuasi kendaraan sudah dilakukan. Kepada pengendara, kini sudah dapat melintasi jalur ini," ujar Kasat, menginformasikan.
BACA JUGA:DPRD BU Apresiasi Kesuksesan MTQ Provinsi Bengkulu Ke XXXVI di Kabupaten Bengkulu Utara
BACA JUGA:Paska Kebakaran Hebat SMKN 05 Bengkulu Utara, Berharap Pemprov Bergerak Cepat!
Pula dibarengi wejangan, di tengah guyuran hujan yang acap terjadi pada sore hari, Kasat Ayu meminta agar pengendara juga lebih berhati-hati.
"Khususnya ketika berada di belakang kendaraan angkutan, untuk lebih waspada, karena topologi wilayah yang berkelok, menanjak atau sebaliknya," imbaunya.
Dalam warta sebelumnya, mengabarkan armada yang mengangkut kendaraan tambang batubara itu, pada Minggu, 9 Juni 2024 malam, nyaris saja menggilas pengendara lainnya, lantaran tidak kuat melahap tanjakan yang ada di wilayah Desa Padang Sepan Kecamatan Tanjung Agung Palik, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu.
Akibatnya, mobil pengangkut alat berat itu hilang kendali hingga armada tambang yang diangkutnya pun lepas dari pengunci dan lepas kendali.
BACA JUGA:5 Titik Jalinbar Berlubang, Rawan Makan Korban, Polsek Bakal Aksi Tambal Sulam
BACA JUGA: Usulan Sudah ke Dinas, Kelompok Tani Tunggu Reaksi Cepat Pemwerintah
Untungnya, angkutan tambang yang nyaris mengantam rumah penduduk itu, lebih dulu terhenti lantaran adanya siring di muka rumah.
Jika melihat dari bagian muka kendaraan, truk merek Fuso dengan Nopol BK 8376 EM tersebut, persis terhenti di areal bahu jalan sebelah kanan, sedangkan armada yang diangkutnya melintang ke bahu jalan arah berlawanan.
Tuas pengait armada tambang yang diseret alat berat dengan berat puluhan ton itu persis berada di tengah jalan, sehingga menyebabkan jalur utama lintas antar kota dari Arga Makmur menuju Kota Bengkulu atau sebeliknya itu pun, tidak bisa dilintasi kendaraan.