KETRINA.RADARUTARA.BWCAKORAN.CO - Longsor yang terjadi kepada akses jalan Desa Jabi-Desa Tanjung Alai, Kecamatan Napal Putih Kabupaten Bengkulu Utara, belum lama ini.
Turut menuai reaksi dari Pemerintah Kecamatan Napal Putih.
Konkretnya pada Senin, 27 Mei 2024, pemerintah Kecamatan Napal Putih telah memanggil sejumlah pimpinan perusahaan batu bara (BB) yang ada di wilayah Desa Jabi dan Desa Tanjung Alai.
Guna menindaklanjuti peristiwa longsor yang terjadi kepada akses jalan penghubung antar desa di Kecamatan Napal Putih tersebut.
BACA JUGA:Material Longsor Rel Molek Masih Dicueki Pemerintah
BACA JUGA:Tingkatkan Kewaspadaan, Jangan Beri Kesempatan Untuk Pelaku Kriminalitas!
Kepada Radar Utara, Pj Kades Jabi, Parmandin mengatakan, dalam pertemuan yang difasilitasi oleh pemerintah Kecamatan Napal Putih itu.
Managemen PT BAMA tak menyangkal, jika longsornya badan jalan penghubung Desa Jabi-Desa Tanjung Alai itu tidak terlepas akibat dampak aktivitas perusahaan.
Dimana jarak antara aktivitas pertambangan yang dilakukan oleh perusahaan dengan badan jalan itu hanya bekisar 10 meter dari titik aman.
"Ditambah cuaca hujan seperti ini. Sehingga sangat memungkinkan aktivitas perusahaan turut berdampak terhadap peristiwa longsornya badan jalan yang menghubungkan desa kami dengan Desa Tanjung Alai," pungkas Kades.
BACA JUGA:Satroni Perkebunan dan Rumah, Harimau Terkam Ternak Warga. Begini Langkah Polisi...
BACA JUGA:Polisi Hentikan Pelarian Musang Pembobol Rumah & Residivis Kambuhan
Ditambahkan Kades, sebagai bentuk tanggung jawabnya. Managemen perusahaan berkomitmen akan mengatasi longsor yang terjadi.
Dan perusahaan telah membuka diri kepada pemerintah desa setempat untuk mengkomunikasikan agenda perawatan jalan yang dibutuhkan.
"Mulai besok perusahaan berjanji akan mulai menangani longsor yang mengancam akses jalan tersebut. Selain itu perusahaan juga membuka diri kepada desa untuk memfasilitasi perawatan jalan. Terakhir, perusahaan juga akan berusaha mengkomunikasikan kepada sub kontraktor yang ada untuk memberdayakan tenaga kerja dari desa penyangga," ungkap Kades.