Timlo adalah sup, berisi irisan ati ampela ayam, irisan dadar gulung, irisan sosis solo, mihun, telur pindang, dan ayam goreng suwir.
Kuahnya bening, encer, dan segar. Saat menyantap timlo dengan nasi, bisanya nasinya dipisah atau dicampurkan ke dalamnya seperti ketika kita menyantap soto atau bakso.
BACA JUGA:Soal Pilkada 2024, PPK Datangin Mapolsek Ulok Kupai
BACA JUGA:Diduga Dampak Aktivitas Tambang Batu Bara, Jalan Provinsi di Jadi Longsor
Kekhasan Timlo selain dari isiannya juga dari kuahnya yang gurih berasal dari sari kaldu ayam, bawang putih, bawang merah, merica, garam dan sedikit gula putih.
Ramuan bumbu kuah ini menjadi cita rasa khas timlo Solo. Bila menilik komponen bumbu kuahnya, timlo memang mirip kuah soto bening atau bakso.
Selain itu ada sosis khas Solo, bentuknya tidak seperti sosis umumnya lebih dekat ke bentuk martabak. Tak heran orang luar Solo menyebutnya martabak karena dibuat dari kulit (campuran telur dan tepung) dengan isian suwiran daging ayam.
Pada isian timlo juga ada irisan telur rebus, warna hitam pada permukaan telur tersebut didapat saat telur direbus dicampur dengan kecap..
BACA JUGA:Di Mukomuko Ketersediaan Hewan Kurban Cukup
BACA JUGA:Perkuat Kekompakan ASN dan THL Melalui Gathering
Bahan dan Cara Masak Timlo
Cara membuat sosis:
200 gr dada ayam, rebus hingga matang, setelah itu angkat dan tiriskan
Saring air rebusan kaldu ayam, sisihkan untuk kuah timlo.
Suwir daging ayam yang sudah di rebus sisihkan dalam wadah
Haluskan 1 siung bawang putih +3siung bawang merah +1/2 sdt garam +1/2 sdt merica +1 sdt gula pasir, uleg hingga halus