MUKOMUKO RU - Sejak beberapa bulan lalu, hampir seluruh pasar tradisional di daerah ini sepi. Salah satu penyebabnya, karena perekonomian masyarakat kini sedang tidak stabil alias oleng. Sebab salah satu sumber ekonomi masyarakat dari hasil penjualan sawit, diketahui anjlok drastis karena sedang musim gugur alias trek.
Hal ini dibenarkan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM) Kabupaten Mukomuko, Nurdiana, SE, M.AP melalui Kabid Perdagangan, Hutri Wahyudi, SE ketika dikonfirmasi Senin (13/11). "Memang benar, sejak beberapa bulan lalu pasar tradisional yang da di daerah kita sangat sepi. Baik para pedagang maupun pembeli. Bagaimana tidak sepi, produksi sawit sedang turun drastis. Dan ini juga dapat dipastikan. Asal produksi sawit turun maka tempat pembelanjaan juga sepi, seperti yang terjadi sekarang ini," katanya. BACA JUGA:Awas, Banyak Kotoran Sapi Komplek Pemkab Mukomuko Dijelaskan Hutri, sepinya pasar tradisional yang ada di daerah ini biasanya tidak berlangsung lama. Ketika nanti produksi sawit kembali normal. Dan harga sawit tetap stabil, maka pasar dan tempat pembelanjaan lainnya akan kembali ramai. Pihaknya selalu berharap supaya musim gugur atau trek segera berlalu. Agar perekonomian masyarakat kembali stabil seperti sediakala. "Itu yang sangat kami harapkan. Mudah-mudahan saja kejadian ini tidak berlangsung lama. Agar perekonomian kembali menggeliat seperti yang kita harapkan bersama," ujarnya. (rel)
Kategori :