"Kami juga meminta kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko agar dapat memastikan. Apakah ketersediaan obat untuk fogging masih ada atau tidak. Karena kami juga dapat keluhan dari warga. Bahwa kegiatan fogging sangat susah dilaksanakan karena tidak ada obat fogging di puskesmas," ujarnya.
BACA JUGA: Nambah Lagi, Tercatat 85 Kasus DBD di Mukomuko, 2 Korban Meninggal
BACA JUGA:Waspada Lonjakan Kasus DBD di Musim Penghujan, Ini Kata Camat Ketahun
Selain itu, dalam upaya penanggulangan penyakit potensial demam berdarah di daerah ini.
Perlu juga dibentuk juru pemantau jentik (Jumantik) atau orang yang ditunjuk dan diberi tugas untuk memantau jentik nyamuk dari rumah ke rumah warga.
Sukur-sukur, setiap rumah ada jumantik. Agar setiap saat, tim dari Pokjanal baik tingkat kabupaten kecamatan dan desa mengetahui kondisi terhadap perkembangan demam berdarah.
"Mudah-mudahan saja dengan upaya yang kita lakukan bersama-sama ini, kita bisa mencegah terjadinya lonjakan kasus DBD. Dan kami juga berharap, mulai sekarang mari kita jaga lingkungan kira dengan baik agar terhindar dari penyakit demam berdarah," pungkasnya. (*)