Anggaran tersebut, terus dia, akan kembali disalurkan kepada masyarakat yang telah memenuhi kriteria penerima manfaat.
BACA JUGA:Komisi IV DPRD Dorong Sinergitas Penanganan Permasalahan Sosial di Bengkulu
BACA JUGA:DPRD Mukomuko Dukung Enam Skala Prioritas Pembangunan 2025
"Daerah akan kembali menyalurkan program ini kepada masyarakat. Kuotanya untuk mengakomodir 59 orang," ungkapnya.
Dijelaskan Agus, bantuan pemerintah daerah tersebut murni dari APBD yang telah disahkan bersama dengan legislatif.
Tahun lalu, terus dia, pemerintahan di daerah ini totalnya mengalokasikan anggaran sebesar Rp 130 juta yang sudah diberikan kepada 82 pasien di daerah.
Pemberian bantuan biaya transpor dan pendamping pasien ini, baik mereka yang tengah dirawat di rumah sakit dalam kabupaten, dalam provinsi hingga ke luar provinsi.
BACA JUGA:Bengkulu Ajak UNIB Terus Berperan Gerakkan Ekonomi Daerah
BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Jamin Kebebasan Beribadah Umat Beragama
"Total tahun 2023 lalu, 82 pasien menerima bantuan. 10 orang di antaranya, lantaran harus dirawat di luar Provinsi Bengkulu," jelasnya.
Melihat strategis dan penting, menyikapi keterbatasan cakupan program pemerintah, daerah berupaya kembali mengusulkan ke legislatif pada APBD Perubahan tahun ini.
Catatan Radar Utara, anggaran yang memberikan sudah jelas memberikan keringanan biaya bagi pasien dan keluarga pesien ini, terus mengalami peningkatan saban tahunnya.
Kick off program yang turut menjadi obyek studi tiru daerah-daerah lain di dalam Provinsi Bengkulu ini, juga terus meningkat anggarannya dan kemanfaatannya pula.
BACA JUGA:Banjir Lebong, Pemprov Bengkulu Imbau Masyarakat Jangan Panik
BACA JUGA: Pemprov Bengkulu Targetkan 7 PR Pembangunan Tuntas
Tahun 2022 lalu, lewat APBD Perubahan dianggarkan sebesar Rp 50 juta yang diterima kepada 14 pasien.