RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Berkunjung ke Sambas Kalimantan Barat, pastikan Anda tidak melewatkan mencicipi kuliner khas kota yang pernah menjadi Kota kesultanan ini yaitu bubur pedas.
Makanan khas suku Melayu Sambas ini biasa juga disebut dengan Bubbor Paddas.
Menurut warga suku Melayu Sambas kata “Pedas” merupakan perumpamaan dari suku Melayu Sambas yang mempunyai makna beragam sayuran dan rempah yang terdapat dalam bubur tersebut. Waktu memasaknya, ke dalam bubur ini dimasukkan berbagai macam sayur seperti kangkung, daun pakis, jagung yang dipipil, kentang, daun kunyit dan daun kesum (polygonum odoratum).
Daun ini hanya ada di Kalimantan Barat dan digunakan untuk menambah aroma dalam bubur.
BACA JUGA:Seharian Keliling Indonesia di TMII
BACA JUGA:Destinasi Wisata Religi di Masjid Tuha Indrapuri yang Awalnya Sebuah Candi
Menurut cerita masyarakat, Bubur Pedas Sambas atau bubbor paddas, dahulu berasal dari Suku Melayu yang menempati wilayah Singkawang, Pontianak dan sekitarnya.
Bubur pedas yang terbuat dari beras tumbuk halus ini dulunya merupakan makanan khusus para raja.
Bubur Sambas hanya akan dimasak pada acara kerajaan maupun acara adat yang sangat sakral.
Bahkan saat jaman perang, bubur pedas juga dibuat untuk menghemat biaya makanan pada saat rakyat di Kabupaten Sambas berperang melawan penjajah.
BACA JUGA: Skuad Garuda, Tim dengan Lonjakan Peringkat Tertinggi Dunia
BACA JUGA:ASN di Mukomuko Dilarang Nambah Libur Lebaran
Kala itu, stok makanan sangat sedikit dan menipis, sehingga rakyat Sambas berinisiatif membuat makanan tanpa harus banyak mengeluarkan biaya, caranya dengan membuat bubur.
Kini, hal tersebut tidak berlaku lagi, karena bubur sambas bisa diperoleh hampir di setiap sudut Kota Sambas, di kantin sekolah, kantor, pasar tradisional, bahkan sampai restoran berbintang.
Proses pembuatannya dimulai dengan beras yang ditumbuk halus, kemudian dioseng dan diberi aneka bumbu rempah serta sayuran.