RADARUTARA.BACAKORAN.CO- Pemerintah akan mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi berkelanjutan di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Konsep yang diterapkan berbasis green tourism (pariwisata hijau) dan sustainable (berkelanjutan). Jangan berharap ada banyak resor mewah berdiri di IKN.
Hal itu diungkapkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno saat memaparkan dukungan Kemenparekraf/Baparekraf pada pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif berkelanjutan di IKN Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Jakarta.
“Kajian awal yang baru-baru ini dilakukan terkait potensi pengembangan sustainable seamless travel di IKN, di mana pariwisatanya itu bukan model resort besar tapi lebih ke arah ecotourism, glamping. Kami melihat tren berwisata dan ekonomi kreatif di IKN ini akan mengacu kepada konsep quality sustainability,” kata Menparekraf Sandiaga.
BACA JUGA:Mengendalikan Harga Beras di Bulan Ramadan
BACA JUGA:Kemilau Perhiasan Indonesia Mendunia
Oleh karena itu, ada berbagai upaya dilakukan Kemenparekraf dalam mendukung pengembangan parekraf berkelanjutan.
Pertama, dukungan terkait Pengembangan SDM dan kelembagaan. Di tahun ini, Kemenparekraf akan mengadakan empat kegiatan Gerakan Sadar Wisata di wilayah sekitar Provinsi Kalimantan Timur.
Sedangkan untuk pengembangan SDM ekonomi kreatif, sejumlah kegiatan telah dan akan Kemenparekraf lakukan.
“Pengembangan SDM ekonomi kreatif mulai dari bimtek, sertifikasi, kompetensi di bidang hotel dan restoran, kompetensi di bidang subsektor animasi video, dan juga pelatihan kompetensi subsektor kuliner, barista yang sudah kita lakukan,” kata Menparekraf Sandiaga.
BACA JUGA:Mengenal Aturan Baru PLTS Atap
BACA JUGA: Gasifikasi Pembangkit Listrik Menuju Bebas Emisi Karbon
Terkait dukungan Kemenparekraf dalam pengembangan destinasi dan infrastruktur yang berkualitas, Kemenparekraf melaksanakan koordinasi pengembangan kawasan, desa wisata, kota kreatif, dan sentra kreatif lewat pengembangan desa wisata dan kabupaten/kota kreatif.
Kemenparekraf juga menggelontorkan Dana Alokasi Khusus (DAK) Tematik Penguatan Destinasi Pariwisata Prioritas 2023 dan 2024 yang berfokus pada pembangunan daya tarik wisata (DTW).
Satu hal, Kemenparekraf juga sedang mendorong proses uji petik atau penilaian penilaian mandiri kabupaten/kota kreatif Indonesia (PMK3I) di Kota Samarinda.