Meskipun stok beras untuk SPHP aman, harga beras premium mengalami kenaikan karena suplainya berkurang. Namun, beras Bulog tetap merupakan alternatif yang baik dan berkualitas.
BACA JUGA: Berkah Transformasi Industri 4.0
BACA JUGA:Mendongkrak Ekonomi Daerah dengan Wisata Olahraga
Antisipasi Cuaca Ekstrem
Oleh karena itulah, Kementerian Pertanian optimistis dengan kondisi pangan nasional. Untuk mengantisipasi cuaca ekstrem yang mengancam produksi beras.
Menteri Amran menginstruksikan penerapan pompanisasi air. Ini sebagai langkah penting menghadapi dampak perubahan iklim khususnya gejala alam El Nino.
“Untuk mengantisipasi dampak El Nino yang terjadi saat ini, ada beberapa hal yang perlu kita lakukan. Kita akan lakukan pompanisasi sungai-sungai terbesar di Pulau Jawa.
Ini agar produksi pertanian kita kembali naik,” kata Amran, di Jakarta.
BACA JUGA: Tiga Mesin Pertumbuhan Ekonomi Nasional
BACA JUGA: Industri Pengolahan Jadi Sumber Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi
Amran menyampaikan gejala El Nino yang membuat kekeringan hebat dan menurunkan luas tanam di sejumlah wilayah.
Untuk itu, Kementerian Pertanian menggalakkan program pompanisasi sungai untuk 1 juta hektare di 500.000 hektare lahan wilayah Pulau Jawa dan 500.000 hektare lahan di luar Pulau Jawa.
“Saat ini pompanisasi telah dilakukan di Sungai Bengawan Solo dan Cimanuk,” ujar Amran.
Selanjutnya, pihaknya melaksanakan program optimalisasi lahan. “Kami bersama-sama Universitas Pertahanan melaksanakan teknologi baru untuk sumur dalam atau sumur dangkal untuk dipompa. Ini sudah diuji di Gunung Kidul dan berhasil mengairi seribu hektare dengan biaya Rp14 miliar. Kami akan manfaatkan ini di tempat kering lainnya,” kata Amran lagi.
BACA JUGA:Percepatan Industri Halal Nasional
BACA JUGA: Genjot Kinerja, Satgas Peningkatan Ekspor pun Dibentuk