"Jadi kalender global ini di Islam terutama difungsikan untuk masalah keagamaan, menentukan puasa dan lebaran," ucap Syamsul, ditukil dari laman resmi organisasi ini.
Sejalan fakta peradaban Islam, terus Syamsul, yang sudah melewati 14 abad, sangat penting atau dipandang perlu keberadaan kalender yang bersifat unifikatif.
Sebuah konsensus sosial yang menjadi pakem dalam penyeragaman dan tidak hanya bersifat lokal nasional, tapi global.
Kalender Hijriyah Gbolal Tunggal inilah perwujudannya.
"Kalender ini akan diterapkan mulai tahun mendatang," ungkapnya.
BACA JUGA: MTQ Provinsi Bengkulu di Bengkulu Utara, Digelar 3 hingga 10 Juni 2024
BACA JUGA: Sore Kapal MH Thamrin Berangkat ke Enggano
Itu berarti akan diterap pada bulan Juli 2024 yang sudah masuk tahun baru Islam 1446 Hijriyah.
Ditegaskan pula oleh Syamsul, penerapan kalender hijriyah global tunggal yang dapat menjadi kalender terpadu untuk umat Islam di dunia.
Sehingga menjadi solusi untuk peristiwa Hari Arafah dan hari-hari besar lainnya.
Peluncuran KHGT oleh PP Muhammadiyah ini, sekaligus mengkonfirmasi tak lagi digunakannya metode wujudul hilal oleh organisasi ini dalam menetapkan awal ramadhan dan idul fitri.
"....tahun depan dan seterusnya kita sudah tahu kapan awal puasa dan lebaran akan terjadi," bebernya.
BACA JUGA: Ekonomi dan Keuangan Syariah Semakin Maju dan Berkelanjutan
BACA JUGA:Jelang Ramadhan, Pemdes Karang Suci Doa Bersama
Untuk diketahui, Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, telah menetapkan 1 ramadhan 1445 hijriyah tahun 2024, jatuh pada hari Senin Pahing, 11 Maret 2024.
Menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal yang menjadi pedoman, Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah bahkan sudah menegasi mulai awal ramadhan, Syawal dan Zulhijah 1445 Hijriyah.