"Iya selama ketiadaan kapal, pisang tidak dipanen," beber Camat.
Sejalan terputusnya akses transportasi, Camat juga berujar kondisi laut juga cukup tidak bersahabat untuk penyeberangan. Kondisi itu pun praktis masih terjadi hingga Senin, 11 Maret 2024.
BACA JUGA: Kedepankan Konsep Budaya, Resto Si Kabayan 91 Diapresiasi
"Tapi semoga besok, cuaca sudah bersahabat. Keberangkatan tinggal bergantung pada cuaca aja lagi," terangnya.
Hasil rakor yang digelar di ruang kemudi kapal MH Thamrin sekitaran Pukul 11.00 WIB itu, Camat menjelaskan kapal yang akan melayani rute perintis itu, relatif memiliki performa empiris yang bagus.
Bahkan, kata dia, cenderung lebih baik dari kapal sebelumnya. Walau tak menampik, ukurannya lebih kecil dari KM Sanus 52 yang tahun ini tak terlibat untuk rute perintis di wilayah ini.
"Tapi kondisinya bagus baik di luar dan di dalam. Kapasitas punumpangnya 100 orang, di luar 22 ABK yang menjadi menjalankan operasional kapal. Bobot angkutan barang maksimal 30 ton," papar Camat berdasarkan hasil rapatnya.
Pembelian tiket kapal, lanjut Camat, akan dilayani via booth darurat yang berada tepat di sebelah Kapal MH Thamrin yang memiliki warna kombinasi merah dan putih itu.
BACA JUGA: Debit Air Tak Terkendali dan Irigasi Primer Terancam Jebol
BACA JUGA: PPP Bertambah 4 Suara, 4 Parpol Lain Merasakan Efek Dominonya
"Harga tiket tidak lebih dari 50 ribu," ungkapnya.
Terpisah, Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Pulau Baai Bengkulu, M. Israyadi, SH, MH,, saat ditelpon RU, membenarkan hasil rapat, keberangkatan kapal ke Enggano, direncanakan Senin, 12 Maret 2024, sore Pukul 17.00 WIB.
Rapat yang dilakoni Israyadi kemarin itu, merupakan rapat perdananya usai mendapatkan penugasan anyar di kesyahbandaran di Provinsi Bengkulu.
"Keberangkatan insha allah besok sore jam 17.00 WIB," ujarnya menjawab.
Dijelaskannya, Kapal MH Tharin akan menuju trayek R5 dengan rute pelabuhan Pulau Baai - Enggano. Dari Enggano akan melanjut menuju Linau di Kabupaten Bintuhan.