Untuk mencegah timbulnya gelembung gas hidrogen, maka diberi campuran mangan dioksida dan serbuk karbon. Kedua zat itu disebut dengan depolarisator.
Alessandro Volta berasal dari sebuah keluarga bangsawan. Dia dilahirkan pada 18 Februari 1745 di Como, Lombardia, Italia.
Ia sembilan bersaudara. Semuanya masuk biara. Kecuali Volta. Semasa kecilnya, Volta acap dianggap anak yang (maaf,red) bodoh. Bahkan terbelakang.
BACA JUGA: 30 Warga Lansia dan Disabilitas Dibantu Sandang dan Pangan
BACA JUGA: Soal Tunggakan Gaji dan Pengangkatan PPPK, Guru Honda Temui Dewan. Ini Hasilnya...
Perkembangan bicaranya juga lamban. Volta kecil baru dapat berbicara saat berusia 4 tahun.
Praktis, tidak ada yang menyangkanya, ia akan tumbuh besar menjadi seorang yang luar biasa dengan kemampuan yang hebat, lantaran dapat menandingi anak sebayanya.
Konon, saat beranjak remaja, tepatnya kala berusia 14 tahun, Volta menegaskan keinginannya menjadi ahli fisika.
Dan tekad itu, tidak sebatas ujar. Langkah tekun dengan semangat yang tinggi, mengantarkan Volta berhasil mejadi seorang ilmuan yang disegani.
BACA JUGA: Soal Tunggakan Gaji dan Pengangkatan PPPK, Guru Honda Temui Dewan. Ini Hasilnya...
BACA JUGA: 8 Kursi Eselon II Diisi Pelaksana Tugas, 2 Jabatan Staf Ahli Bupati Kosong
Pada 1786, Luigi Galvani,seorang ahli fisiologi sekaligus sejawat Volta, melakukan ekperimen terhadap kaki katak yang diikat dengan kait tembaga.
Pada saat kaki katak itu menyentuh besi, secara otomatis kaki tersebut berdenyut. Dari uji cobanya itu, Galvani berpendapat ternyata daging katak mengandung listrik.
Sebagai orang yang ahli. Volta, tidak langsung memakan mentah-mentah hasil eksperimen kawannya itu.
Bahkan, dirinya justru kian larut dalam serangkaian eksperimen untuk membuktikan kebenarannya.
BACA JUGA:Goreng Tempe Mendoan Supaya Tidak Banyak Menyerap Minyak. Pakai Tambahan 1 Bahan Dapur Ini