Secara kumulatif, jumlah perjalanan wisnus dari Januari–November 2023 mencapai 749,11 juta perjalanan. "Jadi kalau dilihat secara akumulatif, jumlah pergerakan wisnus telah mencapai hampir 750 juta perjalanan atau meningkat 15 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2019. Jadi kita sudah berada di atas base sebelum pandemi," ujar Menparekraf Sandiaga.
BACA JUGA:Ekosistem Bisnis Kondusif Penting agar Durian Lokal Bersaing di Pasar Global
BACA JUGA:Presiden Meletakan Batu Pertama Jambuluwuk Nusantara Hotel
Terlepas dari laporan di atas, pencapaian kunjungan wisman sepanjang 2023 sudah luar biasa, meskipun sektor pariwisata dan ekonomi kreatif masih diselimuti efek dari pandemi Covid-19. Kini, pemerintah dan semua pemangku kepentingan industri pariwisata dan ekonomi kreatif kini sudah harus mulai berpikir keras bagaimana bisnis di sektor itu pada 2024?
Tentu tantangannya tidak ringan, apalagi tahun ini merupakan tahun politik. Bangsa ini menyelenggarakan pesta besar berupa pemilihan presiden dan legislatif.
Harapannya, pesta itu diselenggarakan dengan suka cita, aman, serta damai saja. Proses transisi pemerintahan berjalan dengan mulus sehingga ekonomi pun tetap berjalan seperti biasa dan bisa jadi momentum kebangkitan.
Bila harapan di atas bisa diwujudkan dan direalisasikan, tahun ini bisa jadi awal kebangkitan industri pariwisata dan ekonomi kreatif. Semua pemangku kepentingan di sektor itu perlu melakukan terobosan agar industri pariwisata dan ekonomi kreatif menjadi lebih baik lagi.
Seiring dengan semakin kreatifnya pemangku kepentingan, kini kita saksikan tumbuhnya destinasi wisata baru yang dikemas bersama kekayaan budaya setempat. Destinasi wisata baru yang diinisiasi masyarakat sudah layak jual sehingga memberikan warna dan pilihan yang beragam bagi wisman dan wisnus untuk mereka kunjungi sehingga bisa menciptakan paket pariwisata yang premium dan devisa premium.
BACA JUGA:Berbekal Kinerja Cakep 2023, Optimistis Melaju di 2024
BACA JUGA: Kinerja Investasi Migas Kinclong
Tugas pemerintah untuk tahun ini adalah lebih menggencarkan promosi, baik promosi langsung maupun tidak lansung. Negara ini juga perlu memaksimalkan keberadaan diplomatnya di mancanegara untuk memasarkan industri pariwisata Indonesia.
Bahkan, pemasaran industri pariwisata bukan hanya mereka yang bergerak di sektor itu, melainkan semua insan bangsa Indonesia dari level bawah hingga atas, jadi tenaga pemasar pariwisata Indonesia. Minimal, mengenalkan betapa cantiknya Indonesia sehingga mendorong wisman mengunjungi negara ini.(*)
Sumber : Indonesia.go.id