Kue lontar merupakan kuliner khas Papua yang menurut sejarahnya dibawa masuk oleh para serdadu Hindia Belanda yang menduduki pulau tersebut sejak 1910 silam.
BACA JUGA: Pajak Kolaborasi Banyak Pihak
BACA JUGA: Para Ladies Wajib Tau! Ini 10 Tips Merawat Kulit Wajah, Supaya Tetap Glowing
Penamaan kue lontar konon berasal dari bahasa Belanda yaitu ronde taart atau kue bundar. Tetapi karena penduduk setempat kesulitan melafalkannya, maka akhirnya mereka menyebutnya sebagai kue lontar seperti yang kita kenal sekarang ini.
Para serdadu kolonial terutama yang berada di Fakfak pada mulanya mengajari penduduk setempat cara membuat kue ini.
Hal tersebut dilakukan agar mereka tidak kesulitan untuk mendatangkan kue lontar ini dari kampung halaman di Belanda sana.
Lambat laun, kue ini dapat dipraktikkan dengan mudah oleh masyarakat setempat meski beberapa bahan utama masih didatangkan dari Belanda seperti margarin, susu, dan terigu.
BACA JUGA:Link Jalan Yamaja Gunung Dibangun Tahun 2024, Ini Hapan Kades
BACA JUGA:Penerimaan Bintara dan Tamtama Polri 2024, Kapolsek Lakukan Ini...
Dengan cepat kue ini menyebar ke berbagai penjuru di Papua selain karena rasanya yang lezat, juga dapat dihidangkan untuk acara-acara keluarga termasuk sebagai kudapan berbuka puasa.
Bahan baku pembuatannya di Papua juga sudah semakin mudah didapat.
Kalau anda senang mencoba hal-hal baru, tak ada salahnya untuk membuat sendiri kuliner dari Papua ini. Caranya pun cukup mudah.
Kita harus menyiapkan bahan untuk membuat kulit dan isi kue lontar untuk disantap oleh 4--6 orang.
BACA JUGA: Mengenal Para Ilmuan Dunia, Untuk Pelajar SD, SMP dan SMA
BACA JUGA:Ini 12 Manfaat Telur Puyuh yang Tidak Terduga Bagi Kesehatan Tubuh
Untuk bahan kulit diperlukan 200 gram tepung terigu, 100 gram margarin, dan sebutir telur ayam. Untuk bahan isi kita mesti menyiapkan satu kaleng susu kental manis, satu gelas air hangat, dua bungkus vanili bubuk atau dua sendok makan vanili cair. Kemudian lima butir kuning telur dan gula.