MUKOMUKO, RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Meski belum diketahui, kapan jadwal lomba pasar tertib ukur tingkat nasional akan dilaksanakan di tahun ini.
Namun Pemerintah Kabupaten Mukomuko melalui Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM).
Telah merancang, bakal ikut lomba pasar tertib ukur nasional. Sebagai salah satu persiapan mengikuti perlombaan tersebut.
Disperindagkop mulai mendatangi pasar tradisional di daerah ini. Untuk menertibkan takaran timbangan yang dipakai oleh pedagang.
BACA JUGA:Perekrutan CPNS Mukomuko Diprioritaskan Tenaga Honorer
BACA JUGA:AWAS...Film Panas Picu Kekerasan dan Pelecehan, Hindari!
"Kami datang dan mendata pedagang yang menggunakan timbangan. Lalu timbangan yang mereka pakai untuk aktivitas perdagangan, kita lakukan tera. Hal ini untuk memastikan timbangan yang mereka gunakan akur," kata Plt Kepala Disperindagkop dan UKM Kabupaten Mukomuko, Nurdiana, SE, MAP ketika dikonfirmasi Rabu, 24 Januari 2024.
Nurdiana juga menjelaskan, tidak semua timbangan yang dipakai oleh pedagang bisa dilakukan tera. Hanya timbangan besi saja yang bisa ditera. Sedangkan timbangan plastik, tidak bisa ditera.
Karena timbangan itu sangat mudah untuk disetel ulang. Pihaknya juga menyarankan kepada para pedagang di pasar tradisional agar memakai timbangan besi.
"Kalau pedagang memakai timbangan besi. Maka timbangan itu bisa kita tera agak ukurannya pas. Kalau semua timbangan sudah akur ukurannya, baru kita ikutkan lomba pasar tertib ukur tingkat nasional," jelasnya.
BACA JUGA: Optimalkan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem di Mukomuko
BACA JUGA:BREAKING NEWS : Ketua dan Bendahara Program Eks PNPM jadi Tersangka Korupsi
Ia juga tidak menampik, untuk mengikuti lomba pasar tertib ukur bukan hal yang mudah. Dan ini sudah mulai ia rasakan ketika banyaknya pedagang meminta bantuan timbangan besi ke dinas.
Permintaan mereka itu hal yang wajar. Karena masih banyak mereka menggunakan timbangan plastik, serta timbangan besi namun kondisinya sudah rusak.
"Sedangkan untuk membeli timbangan besi itu butuh yang besar. Karena setiap unitnya mencapai lebih dari Rp1 juta. Yang jelasnya, permintaan mereka kita tampung dan nanti akan kita usulkan kepada pimpinan agar dapat mengalokasikan anggaran untuk membeli timbangan bagi para pedagang," pungkasnya.