RADAR UTARA - Naiknya harga pada sejumlah kebutuhan pokok, hingga komoditas pangan seperti beras dan sayuran. Berpotensi membuat para pelaku usaha warung makan atau warung tegal akan menaikan harga penjualannya.
Ketua Koperasi Warteg Nusantara (Kowantara) Mukroni mengatakan. Kenaikan harga pada bahan pangan menjadi tantangan bagi usaha warung makan, karena bahan pangan seperti beras dan sayuran merupakan bahan makanan utama dalam hidangan sehari-hari yang mereka sajikan. "Dari kondisi ini maka ada peluang untuk menaikkan harga makanan di warung makan. Sebab, biaya produksi sudah terus meningkat. Jika tidak di barengi dengan peningkatan harga jual. Maka usaha warung makan bisa bangkrut," jelasnya. Namun begitu, pihaknya juga minta agar pengusaha warung makan untuk memantau pasar dan harga secara berkala untuk bisa mengetahui tren harga. "Apabila harus menaikkan harga, maka komunikasikan dengan pelanggan. Jika memang diperlukan penyesuaian harga makanan akibat dari kenaikan harga bahan baku, maka komunikasikan hal ini dengan pelanggan secara jujur. Kemudian berikan alasan yang masuk akal dan pastikan pelanggan merasa dihargai," pintanya. BACA JUGA:Bulan Ini, Pembagian Beras Bantuan Pemerintah Ditarget Tuntas Dalam hal ini, ia juga memberikan beberapa tips-nya agar para pelaku usaha warung makan dapat mengantisipasi dan tetap bisa meraup untung di tengah lonjakan harga seperti saat ini. Pertama, katanya, dengan melakukan diversifikasi menu. "Pertimbangkan untuk memiliki variasi menu yang tidak terlalu bergantung pada satu jenis sayuran tertentu. Dengan memiliki berbagai jenis hidangan, Anda dapat lebih fleksibel dalam menyesuaikan menu saat harga sayuran tertentu naik," kata Mukroni, Selasa (7/11/2023). Selain itu pengusaha warung makan bisa membeli atau berbelanja bahan masakan dalam jumlah besar. "Cobalah untuk membeli sayuran dalam jumlah besar ketika harganya masih terjangkau. Anda bisa menyimpannya dengan baik untuk digunakan di masa depan," tandasnya. (red)
Kategori :