Waspadai Ancaman Kenaikan Bapok

Senin 15 Jan 2024 - 20:48 WIB
Reporter : Benny Siswanto
Editor : Ependi

ARGA MAKMUR RU - Amblasnya jalan nasional lintas Bengkulu-Kepahiang yang menghubungkan Provinsi Bengkulu-Jambi-Sumatera Selatan. Tepatnya pada kilometer 44.5 di Kecamatan Taba Penanjung Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) yang amblas, Minggu, 13 Januari 2024, dini hari. Sehingga dilakukan penutupan total untuk seluruh kendaraaan roda 2, Roda 4 maupun roda 6 atau Lebih Senin, 15 Januari 2024, Jam 09.30 WIB dan berlanjut buka tutup, khusus untuk roda 2 saja. Sudah memicu lonjakan beberapa kebutuhan pokok di masyarakat.  

 

Imbasan yang sudah dirasakan di Kabupaten Bengkulu Utara (BU), adalah harga sayur mayur. Maklum, tidak dipungkiri segmen kebutuhan sayur mayur seperti cabai, kentang, tomat, buncis, kol, wortel, menjadi sayuran yang lazim disuplai dari wilayah Curup Kabupaten Rejang Lebong serta Kepahiang.  

 

Ditambah lagi, sinyalemen praktik spekulan yang memanfaatkan hukum pasar yang ditengarai dengan adanya kenaikan beberapa harga kebutuhan pokok. Nasirah, salah satu pedagang kepada Radar Utara mengaku cukup mengkhawatirkan lonjakan harga sayur mayur khususnya. 

 

"Rentan ngaruh ke dagangan biasanya," ungkap ibu tiga anak ini. 

BACA JUGA:Penanganan Jalan Liku Sembilan yang Amblas Mesti Dipercepat

Data dihimpun, sayur kol dijual mulai dari harga Rp 7 ribu hingga Rp 10 ribu perkilogram. Sawi biasanya dijual dengan harga Rp 5 ribu perkilogram, sudah dijual dengan seharga Rp 8 ribu. Tomat Rp 20 ribu perkilogramnya, kentang Rp 20 ribu, labusiam Rp 8 ribu perkilogram. 

 

Kondisi harga sayur di atas, retata bukan merupakan produk lokal daerah ini. Lazimnya didrop dari Kepahiang, Curup sampai dengan Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. Sayuran hijau yang masih diproduksi di daerah diantaranya seperti kangkung, bayam, kacang panjang, buncis dalam jumlah kecil.

 

Kepala Dinas Perdagangan BU, Ir Siti Qoriah, MM, saat ditanyai kondisi harga pasaran terkini mengatakan secara umum, kenaikan mencolok baru terjadi pada sumber protein nabati. Paparan Siti pun tak dibarengi dengan data nominal. 

 

"Yang naik daging ayam dan telur," singkat Siti, menjawab. (bep)

Kategori :