KETRINA.RADARUTARA.BACAKORAN.CO- Kasus serangan penyakit ngorok pada hewan ternak jenis sapi dan kerbau di wilayah Kecamatan Marga Sakti Sebelat (MSS), Kabupaten Bengkulu Utara, dilaporkan mulai terkendali atau mereda.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Puskeswan Putri Hijau, Eri Zull, S.Pt, pada Sabtu 26 Juli 2025.
Menurut Eri Zull, penurunan kasus ini terlihat dari data laporan ternak harian yang diterima Puskeswan, yang menunjukkan tren penurunan signifikan dibandingkan dengan awal puncak kasus.
"Per hari ini, hanya ada tambahan tiga ekor kerbau yang dilaporkan mati di Desa Suka Merindu.
BACA JUGA:1.898 Ekor Hewan Ternak Terjangkit Ngorok, Nakeswan Usulkan Penambahan APBD Perubahan
BACA JUGA:Serangan Penyakit Ngorok Belum Terkendali, 32 Kerbau dan 4 Sapi Dilaporkan Mati
Kasus kematian ini pun terjadi beberapa hari sebelumnya dan untuk hari ini kami tidak menerima laporan kematian ternak lagi," jelasnya.
Eri Zull menambahkan, bahwa meredanya kasus ini tidak terlepas dari upaya pemblokiran yang gencar dilakukan oleh Puskeswan sejak awal kasus hingga saat ini.
"Kami melakukan pemblokiran dengan menggencarkan vaksinasi swadaya kepada desa-desa atau ternak yang masih sehat.
Upaya ini berhasil menekan potensi penularan yang lebih luas," paparnya.
BACA JUGA:Stok Vaksin Penyakit 'Ngorok' di Kabupaten maupun Provinsi Kosong
BACA JUGA:Kasus Kerbau 'Ngorok' di Marga Sakti Sebelat Terus Bertambah, Peternak Diminta Waspada
Meskipun demikian, Eri Zull tetap mengimbau para peternak untuk terus waspada dan berperan aktif dalam menekan kasus ini.
"Meskipun kasus sudah mulai reda. Namun peternak harus mengoptimalkan vaksinasi pada ternak yang masih sehat, tidak sembarangan mendatangkan ternak dari luar daerah dan rutin mengontrol ternak yang dilepasliarkan," demikian Eri Zull. (*)