RADAR UTARA - jembatan gantung yang menjadi urat nadi kehidupan warga di Desa Pagardin Kecamatan Ulok Kupai Kabupaten Bengkulu Utara, kembali disapu banjir. Infrastruktur yang dibangun pada masa orde baru dan belum mendapatkan sentuhan serius dari pemerintah itu, kembali menimbulkan kecemasan dan kekhawatiran warga.
Setelah nyaris ambruk akibat diterjang banjir pada akhir Agustus tahun 2022 lalu hingga menyebabkan jembatan amblas dan miring. Kini, jembatan gantung itu kembali disapu banjir akibat luapan sungai pada Selasa, 09 Januari 2024 sore, kemarin. Meski intensitas hujan mulai reda dan air sungai mulai menyusut, namun hingga Rabu, 10 Januari 2024 pagi ini. Aktivitas kehidupan masyarakat masih terbilang lumpuh karena akses jembatan yang semakin parah dan tak layak dilalui karena licin. Juga diperparah dengan akses jalan menuju ke Desa Pagardin, juga berlumpur dan licin. Meski belum menelan korban, namun dampak buruknya infrastruktur jalan dan jembatan itu, dipastikan mengganggu dan menghambat akses kehidupan masyarakat setempat. "Ya, memang rencana pagi ini, ada agenda ke Pagardin. Cuma terkendala jalan licin dan jembatan gantung belum memungkinkan untuk dilintasi maka kami tunda dulu," ujar Mulyadi, salah seorang tokoh pemuda Ulok Kupai yang juga aktif sebagai anggota Panwascam ini. Diakuinya, peristiwa banjir luapan sungai itu terjadi Selasa sore hingga Rabu pagi ini. Meski debit sungai sudah mulai menyusut dan intensitas hujan mulai menurun namun ancaman keselamatan untuk melintas jalan serta jembatan Pagardin masih harus dipertimbangkan. "Kami sangat mohon dan berharap perhatian pemerintah karena infrastruktur ini menjadi akses utama dan sangat vital fungsinya," kata dia.Luapan sungai, kembali menerjang jembatan gantung Desa Pagardin Kecamatan Ulok Kupai-Radar Utara-
Sementara itu, beredar video rekaman amatir yang diduga diabadikan oleh warga setempat yang menggambarkan kondisi jembatan Pagardin, terima redaksi radarutara.bacakoran.co, pagi ini. Setidaknya, terdapat 2 cuplikan video yang berdurasi 03:16 menit dan 00:22 menit. Potongan video ini dengan gamblang menggambarkan situasi di jembatan gantung Desa Pagardin yang tersapu luapan sungai.
"Nah..beginilah kondisinya. Lihatlah kotoran air ini, mana dia.........itu," demikian, terdengar penggalan suara dari video yang beredar sembari menyebutkan nama seorang Caleg DPRD Provinsi yang pernah melintas di jembatan ini diiringi tawa sang perekam. BACA JUGA:Persiapkan Suplai Program Pangan "Ya, kami bisa pastikan dan jamin, itu rekaman dari warga yang menggambarkan situasi fakta jembatan Pagardin pada sore Selasa, 09 Januari 2024," tegas Mulyadi memastikan. Namun sayangnya, hingga berita ini dirilis. Kades Pagardin, Eko Pastrio, SH maupun Sekdesnya, belum berhasil dikonfirmasi terkait perkembangan terkini akses jembatan di desanya. Beberapa kali dihubungi melalui sambungan nomor telpon yang biasa digunakan yang bersangkutan, belum tersambung. Sebagaimana dikabarkan radarutara.bacakoran.co pada akhir Desember 2023 lalu. Disela agenda peresmian jembatan gantung di Desa Muara Santan Kecamatan Napal Putih, Rabu, 27 Desember 2023. Bupati Bengkulu Utara, Ir H Mian, turut menanggapi nasib jembatan gantung di Desa Pagardin yang kondisinya rusak berat. Dikatakan Bupati, pada TA 2024, tindakan maintenance akan diupayakan oleh Pemkab Bengkulu Utara untuk mengatasi kerusakan akses jembatan gantung di Desa Pagardin itu. "TA 2024 ini kita coba maintenance ya, barang-barang mana yang mau di las dan yang perlu ditambah platnya, akan kita lakukan," ungkap Bupati. Selebihnya, Bupati memastikan, kerusakan akses pada jembatan gantung di Pagardin, akan terus menjadi perhatian pemerintah daerah secara bertahap. "Tetap menjadi perhatian kita. Semua PR masih banyak, akan kita selesaikan secara bertahap," demikian Bupati. Sekedar informasi, bahwa kerusakan jembatan gantung di Desa Pagardin yang berfungsi sebagai akses penghubung utama perekonomian masyarakat di Desa Pagardin ini, dalam kondisi rusak berat. Pasca diterjang oleh bencana banjir beberapa tahun lalu. Beberapa kali usulan dan desakan terhadap pemerintah daerah maupun provinsi, sudah diupayakan oleh pemerintah kecamatan hingga desa. Namun faktanya hingga akhir TA 2024 ini, usulan dan desakan masyarakat Desa Pagardin terhadap pemerintah untuk segera menangani kerusakan akses jembatan gantung, belum mendapat penanganan konkret seperti yang diharapkan. Sebagaimana dirilis radarutara.bacakoran.co, dua hari lalu. Pemdes Pagardin Kecamatan Ulok Kupai menyatakan, pihaknya masih menaruh harapan dan kepercayaan kepada pemerintah daerah baik kabupaten maupun provinsi. Agar jembatan Pagardin menjadi perhatian serius dan masuk dalam program prioritas sehingga dapat direalisasikan pembangunannya pada TA 2024 mendatang. Pasalnya, warga Desa Pagardin bersama pihak kecamatan, sudah melakukan berbagai upaya dan berusaha maksimal untuk mengkuti prosedur berjenjang. Sebagai wujud keseriusan dalam memperjuangkan pembangunan jembatan yang ambruk pada akhir Agustus 2022 lalu tersebut. Penegasan ini disampaikan langsung oleh Kades Pagardin, Eko Pastrio, kepada Radar Utara, Selasa, 26 Desember 2023, kemarin. Melalui sambungan pesan whatshapp, Eko memastikan pihak desa telah menindaklanjuti keluhan dan harapan warganya terkait jembatan gantung yang belum mendapatkan perhatian pemerintah itu. Kata Eko, Pemdes mesih menantikan progres dan kepastian dari pemerintah terkait dengan pembangunan jembatan itu. Eko berharap, pada momentum Musrenbangcam dan Musrenbangkab tahun depan. Ada kabar baik terkait dengan kepastian realisasi dan anggaran untuk jembatan gantung yang menjadi urat nadi kehidupan masyarakat Pagardin dan Kecamatan Ulok Kupai ini. "Kita sudah berupaya maksimal, semua jenjang dan tahapan sudah kita lalui. Memang benar, belum ada informasi soal kepastian anggaran dan realisasinya. Kita lihat perkembangannya saat pelaksanaan Musren awal tahun nanti, semoga ada kabar baiknya," kata kades. Namun demikian, kades memastikan pihaknya tidak hanya menunggu dan berharap namun bakal terus melakukan upaya dalam memperjuangkan aspirasi dan harapan masyarakatnya. Jika kenyataan berkata lain, saat Musrenbang awal tahun 2024 mendatang. Tidak terungkap kepastian bakal dibangun dan nilai anggaran yang disiapkan. BACA JUGA:Tebing Sungai Manjunto Longsor, Rumah Warga Pondok Panjang Terancam. Ini Langkah Dinas PU Kades memastikab, Pemdes akan melanjutkan upaya lebih serius lagi. Salah satunya, dengan bergeriliya ke kementerian RI di Jakarta. "Kita bakal datangi, kementerian mana saja yang terkait di pusat itu. Ini kita lakukan, jika tidak dapat kepastian anggaran dan realisasinya ketika nanti sudah digelar Musren awal tahun," beber Kades. Menyikapi wacana terkait dengan pemortalan atau penutupan akses transportasi melalui jembatan gantung yang saat ini dalam kondisi darurat. Kades menyatakan kurang sependapat dan berharap, hal itu tidak terjadi. Pasalnya, kata Kades, jembatan itu merupakan akses tunggal yang menjadi urat nadi kehidupan masyarakat. Jika ditutup atau tidak difungsikan lagi, lanjut kades, tentu bakal menambah persoalan baru. "Jangan lah, itukan akses tunggal dan tidak ada alternatif lain. Nanti malah menimbulkan masalah baru. Kalo jembatan itu ditutup, bisa lumpuh total aktivitas ekonomi dan kehidupan masyarakat kita," kata dia. Meski demikian, kades menyadari jika kondisi jembatan gantung di desanya itu cukup berisiko untuk dilalui. Ancaman bahaya dan keselamatan memang menjadi momok yang mengkhawatirkan. Namun karena terpaksa dan tidak ada alternatif, kades mengimbau agar warga tetap waspada, teliti dan berhati-hati. "Ya, mohon doanya agar kita sehat dan panjang umur, kita tidak berhenti. Akan berus berusaha, kami juga mohon agar warga bersabar," kata dia sembari meminta dukungan warganya untuk memajukan pembangunan di Desa Pagardin. (*) https://www.facebook.com/100090781428796/posts/315115078191204/?mibextid=rS40aB7S9Ucbxw6v
Kategori :