Wabah Ngorok Mengancam, Bidang Peternakan Perketat Pengawasan Ternak Jelang Idul Adha 2025

Rabu 14 May 2025 - 21:49 WIB
Reporter : Wahyudi
Editor : Ependi

MUKOMUKO, RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, terus melakukan pengawasan secara ketat terhadap aktivitas keluar masuknya ternak di daerah ini.

Hal itu dilakukan, pasca mewabahnya penyakit ngorok atau Sepricaemia Epizootica (SE) yang telah membunuh puluhan ekor ternah peliharaan warga.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Fitriyani Ilyas, S.Pt melalui Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan, drh Diana Nurwahyuni ketika dikonfirmasi menjelaskan. Penyakit ngorok merupakan penyakit yang mudah menular terhadap hewan ternak sapi, kerbau dan kambing. Terlebih jelang Idul Adha ini, kebutuhan terbak untuk kurban sangat tinggi.

"Itu sebabnya, kami bersama petugas terus melakukan pengawasan secara ketat di lapangan. Hanya saja, kami tidak bisa standby di pos chek point karena tidak ada petugas dari kepolisian maupun TNI yang mendampingi," katanya.

BACA JUGA:Penyakit Ngorok Terus Mengancam Peternak Sapi di Mukomuko

BACA JUGA:Petugas Peternakan Intensifkan Pemeriksaan Hewan Ternak Jelang Idul Adha 2025

Meski pengecekan di pos chek point belum dilakukan. Namun pihaknya mengaku telah menyampaikan surat imbauan kepada seluruh pedagang maupun peternak dan juga masyarakat agar mereka lebih berhati-hati selama mewabahnya penyakit ngorok.

Selain itu, bagi masyarakat yang akan membeli terbak untuk kurban maka pastikan penjual ternak itu dapat menunjukkan dokumen atau sertifikat veteriner atau Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH).

"Karena dokumen itu untuk menjamin bahwa terbai tersebut dinyatakan sehat dan tidak terjangkit penyakit ngorok maupun penyakit yang lainnya," ujarnya.

Nur Wahyuni juga mengakui, memang untuk melakukan pemeriksaan dokumen hewan ternak dari luar daerah yang akan masuk ke daerah ini bukanlah hal yang mudah. Selain karena keterbatasan personel juga karena pintarnya pedagang ternak yang masuk ke daerah ini di tengah malam. Kendati demikian, dirinya mengaku Sudah melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak agar dapat ikut serta mencegah penyebaran  penyakit ngorok. Sebab ini menjadi tanggungjawab bersama.

BACA JUGA:Jalur Lintas Barat Sumatera, Ternak Liar Ancam Pemudik

BACA JUGA:2.100 Ekor Hewan Ternak Peliharaan Warga Sudah Diberi Vaksin PMK

"Mudah-mudahan saja, penyakit ngorok yang mewabah di daerah ini segera berlalu. Selain itu kami juga mengimbau kepada masyarakat yang akan membeli terbak untuk berkurban agar dapat memberitahu petugas kesehatan hewan. Agar terbak yang akan mereka beli bisa dicek kesehatannya," pungkasnya. (rel)

Kategori :