MUKOMUKO RU - Pemerintah Kabupaten Mukomuko kembali menyerahkan bantuan berapa mesin tempel untuk nelayan di daerah ini. Setidaknya ada sebanyak 17 mesin tempel kapsitas 15 dan 40 PK telah diserahkan oleh Bupati Mukomuko, H Sapuan kepada nelayan.
Bantuan tersebut tidak lain, untuk meningkatkan ekonomi masyarakat nelayan yang ada di daerah ini. Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Perikanan Kabupaten Mukomuko, Warsiman mengatakan. Penyerahan bantuan mesin tempel untuk nelayan melalui Kelompok Usaha Bersama (KUB), dilaksanakan Rabu dan Kamis (28/12) sore. "Pak Bupati sebelumnya menyerahkan sebanyak 15 unit mesin tempel kepada 13 KUB nelayan di Kecamatan Ipuh. Dan Kamis sore kemarin, penyerahan dua unit mesin tempel kepada satu KUB nelayan di Kecamatan Kota Mukomuko," katanya. Selain menyerahkan bantuan 15 unit mesin tempel. Bupati juga menyerahkan bantuan cool box, waring, dan akta notaris untuk nelayan di wilayah Kecamatan Ipuh. Tidak hanya itu, Bupati juga menyerahkan global positioning system (GPS) dan fishfinder, alat yang berfungsi mendeteksi lokasi dan keberadaan ikan, dan baju pelampung kepada KUB nelayan di Kecamatan Teramang Jaya. "Bantuan yang diberikan untuk nelayan itu setelah kami mendapatkan dana alokasi umum (DAU) 2023 sebesar Rp335 juta untuk membeli enam unit mesin tempel untuk enam KUB nelayan," ujarnya. BACA JUGA:Tidak Ada Kasus Frambusia di Mukomuko Selain itu, pihaknya juga mendapatkan penambahan DAU untuk membeli sebanyak 11 unit sehingga total keseluruhan pengadaan mesin tempel di dinas ini pada 2023 menjadi 17 unit. Dari sebanyak 17 unit mesin tempel tersebut, dua unit mesin tempel ukuran 40 PK dan 15 unit ukuran 15 PK. Adapun pembelian sarana dan prasarana perikanan tangkap dengan sistem e-katalog. Baik untuk membeli sebanyak 17 unit mesin tempel ukuran 15 dan 40 PK. Warsiman mengatakan, pihaknya menggunakan sistem pengadaan sebanyak enam unit mesin tempel melalui e-katalog karena mesin tempel berkapasitas 15 hingga 40 PK tersebut tersedia di pabriknya. "Proses pengadaan barang dan jasa menggunakan sistem e-katalog lebih cepat dibandingkan melalui kontraktor atau pihak ketiga pengadaan barang dan jasa pemerintah," pungkasnya. (rel)
Kategori :