RADAR UTARA - Disela agenda peresmian jembatan gantung di Desa Muara Santan Kecamatan Napal Putih, Rabu 27 Desember 2023. Bupati Bengkulu Utara, Ir H Mian, turut menanggapi nasib jembatan gantung di Desa Pagardin yang kondisinya rusak berat.
Dikatakan Bupati, pada TA 2024, tindakan maintenance akan diupayakan oleh Pemkab Bengkulu Utara untuk mengatasi kerusakan akses jembatan gantung di Desa Pagardin itu. "TA 2024 ini kita coba maintenance ya, barang-barang mana yang mau di las dan yang perlu ditambah platnya, akan kita lakukan," ungkap Bupati. Selebihnya, Bupati memastikan, kerusakan akses pada jembatan gantung di Pagardin, akan terus menjadi perhatian pemerintah daerah secara bertahap. "Tetap menjadi perhatian kita. Semua PR masih banyak, akan kita selesaikan secara bertahap," demikian Bupati. Sekedar informasi, bahwa kerusakan jembatan gantung di Desa Pagardin yang berfungsi sebagai akses penghubung utama perekonomian masyarakat di Desa Pagardin ini, dalam kondisi rusak berat. Pasca diterjang oleh bencana banjir beberapa tahun lalu. BACA JUGA:Formalitas Saja! Walhi Bengkulu Soroti Konsultasi Publik PT Agricinal Beberapa kali usulan dan desakan terhadap pemerintah daerah maupun provinsi, sudah diupayakan oleh pemerintah kecamatan hingga desa. Namun faktanya hingga akhir TA 2024 ini, usulan dan desakan masyarakat Desa Pagardin terhadap pemerintah untuk segera menangani kerusakan akses jembatan gantung, belum mendapat penanganan konkret seperti yang diharapkan. Sebagaimana dirilis radarutara.bacakoran.co, dua hari lalu. Pemdes Pagardin Kecamatan Ulok Kupai menyatakan, pihaknya masih menaruh harapan dan kepercayaan kepada pemerintah daerah baik kabupaten maupun provinsi. Agar jembatan Pagardin menjadi perhatian serius dan masuk dalam program prioritas sehingga dapat direalisasikan pembangunannya pada TA 2024 mendatang. Pasalnya, warga Desa Pagardin bersama pihak kecamatan, sudah melakukan berbagai upaya dan berusaha maksimal untuk mengkuti prosedur berjenjang. Sebagai wujud keseriusan dalam memperjuangkan pembangunan jembatan yang ambruk pada akhir Agustus 2022 lalu tersebut. Penegasan ini disampaikan langsung oleh Kades Pagardin, Eko Pastrio, kepada Radar Utara, Selasa, 26 Desember 2023, kemarin. Melalui sambungan pesan whatshapp, Eko memastikan pihak desa telah menindaklanjuti keluhan dan harapan warganya terkait jembatan gantung yang belum mendapatkan perhatian pemerintah itu. Kata Eko, Pemdes mesih menantikan progres dan kepastian dari pemerintah terkait dengan pembangunan jembatan itu. Eko berharap, pada momentum Musrenbangcam dan Musrenbangkab tahun depan. Ada kabar baik terkait dengan kepastian realisasi dan anggaran untuk jembatan gantung yang menjadi urat nadi kehidupan masyarakat Pagardin dan Kecamatan Ulok Kupai ini. BACA JUGA:Gelar Adat Maharaja Tangkas dan Putri Serindang Bulan, Ini Maknanya.. "Kita sudah berupaya maksimal, semua jenjang dan tahapan sudah kita lalui. Memang benar, belum ada informasi soal kepastian anggaran dan realisasinya. Kita lihat perkembangannya saat pelaksanaan Musren awal tahun nanti, semoga ada kabar baiknya," kata kades. Namun demikian, kades memastikan pihaknya tidak hanya menunggu dan berharap namun bakal terus melakukan upaya dalam memperjuangkan aspirasi dan harapan masyarakatnya. Jika kenyataan berkata lain, saat Musrenbang awal tahun 2024 mendatang. Tidak terungkap kepastian bakal dibangun dan nilai anggaran yang disiapkan. Kades memastikab, Pemdes akan melanjutkan upaya lebih serius lagi. Salah satunya, dengan bergeriliya ke kementerian RI di Jakarta. "Kita bakal datangi, kementerian mana saja yang terkait di pusat itu. Ini kita lakukan, jika tidak dapat kepastian anggaran dan realisasinya ketika nanti sudah digelar Musren awal tahun," beber Kades. Menyikapi wacana terkait dengan pemortalan atau penutupan akses transportasi melalui jembatan gantung yang saat ini dalam kondisi darurat. Kades menyatakan kurang sependapat dan berharap, hal itu tidak terjadi. Pasalnya, kata Kades, jembatan itu merupakan akses tunggal yang menjadi urat nadi kehidupan masyarakat. Jika ditutup atau tidak difungsikan lagi, lanjut kades, tentu bakal menambah persoalan baru. BACA JUGA:Tingkatkan Produksi Perkebunan Sawit, Dinas Perkebunan BU Luncurkan Program Pro-Rakyat "Jangan lah, itukan akses tunggal dan tidak ada alternatif lain. Nanti malah menimbulkan masalah baru. Kalo jembatan itu ditutup, bisa lumpuh total aktivitas ekonomi dan kehidupan masyarakat kita," kata dia. Meski demikian, kades menyadari jika kondisi jembatan gantung di desanya itu cukup berisiko untuk dilalui. Ancaman bahaya dan keselamatan memang menjadi momok yang mengkhawatirkan. Namun karena terpaksa dan tidak ada alternatif, kades mengimbau agar warga tetap waspada, teliti dan berhati-hati. "Ya, mohon doanya agar kita sehat dan panjang umur, kita tidak berhenti. Akan berus berusaha, kami juga mohon agar warga bersabar," kata dia sembari meminta dukungan warganya untuk memajukan pembangunan di Desa Pagardin. (*)
Kategori :