
BACA JUGA:Belajar dari Sang Gagak
BACA JUGA:Belenggu Sistem
"Setiap kali hujan turun, kami masih teringat betapa dingin dan laparnya kami," ujar Neil, mengenang masa lalu.
"Aku tidak akan pernah melupakan itu," tambahnya.
Setiap kali perut keroncongan, kami teringat betapa sulitnya mencari makanan, betapa getirnya perjuangan untuk bertahan hidup di tengah lingkungan yang keras dan tak ramah.
"Sekarang kita punya rumah," kata Kiola, tersenyum lebar.
Kenangan itu menjadi pengingat betapa berharganya kehidupan yang kami miliki sekarang, di Rumah Matahari. Rumah yang terbuat dari kayu, jauh lebih kokoh dari rumah kardus kami dulu, namun yang paling penting adalah kehangatan dan kasih sayang yang melingkupi kami di dalamnya. Kasih sayang yang tak pernah kami temukan di jalanan Jakarta, di tengah dinginnya malam dan lapar yang selalu mengancam.
Bumi Hujan 2024
(*)
BACA JUGA:Cecep Ingin Menjadi Kaya
BACA JUGA:Ibu, Pematang Sawah dan Cerita Seorang Gadis
Biodata Penulis :
Erna Wiyono, lahir di Bogor pada 16 Oktober, adalah seorang jurnalis, perupa, penulis, creative design program, manajer Teddy Arte Lukisan Daun & Kopi, dan penari Indonesia. Melalui artikel, karya puisi dan prosa, karya-karyanya pernah dimuat di theAsianparent community, potretmaluku.id, sinar indonesia baru, radar jember, halo jember, radar utara, jawa pos, radar kediri, sastramedia.com, korea.net, hallo.id, negerikertas.com, sastranews, elipsis, fokusmetrosulbar, fimela.com, dll
Erna aktif berpameran lukisan diantaranya ; Pameran Postcards From Indonesia Series 1 “Kartu Pos dari Indonesia untuk Swiss” 10-16 Maret @Siggenthal Pastoralraum, Baden-Switzerland. Bogor Beauty N’Bizarre Art Exhibition 4 – 11 Juni 2023 @Botani Square Mall Bogor, Pameran Seni Rupa dan NFT Re Identify #1 & #2 Bentara Budaya Jakarta & Galeri Astra lt.5, Jakarta, “Kunst in der Kapelle”, BadenART exhibition, 18-27 Agustus 2023, Baden, Switzerland, dll.
Kontak Aktif :
WA/Telegram/HP : 08118860280