ARGA MAKMUR RU - Buah akurasi teropong program di pusat, juga dibarengi assesment atau pendampingan yang dilakukan Pemda Bengkulu Utara (BU). Usulan program khusus kepada penyandang disabilitas produktif, disetujui Kementerian Sosial (Kemensos). Torehan itu pun, menjadi lanjutan trend apik, kerja konsolidatif yang dilakukan daerah kepada pusat di lingkungan Pemda BU, terus menorehkan catatan positif di masyarakat.
Pantauan RU, Kemensos melalui Sentra Dharma Guna Bengkulu, selaku Unit Pengelola Teknis (UPT) Kemensos di daerah. Merealisasikan upaya daerah terhadap dua orang berkebutuhan khusus namun dipandang memiliki aktivitas ekonomi produktif. Maka nyata sudah, program-program yang didesain pemerintah daerah, terus menjamah elemen-elemen sosial di lingkungan masyarakat. Dikonfirmasi, Kepala Dinsos BU, Agus Sudrajat, SKM, M.Si, tak menampik kalau kementerian sosial, kembali menyetujui usulan yang disampaikan dari daerah. Agus menjabar, lebih kurang assesment yang dilakukan pihaknya bersama dengan pihak terkait, mulai dari TKSK, pendamping sosial hingga UPT Kemensos di Bengkulu selama setahun terakhir.-- "Diharapkan dengan adanya bantuan ini, akan memudahkan penyandang disabilitas dalam menjalankan usahanya," ujar Agus Sudrajat. Untuk diketahui, dua orang penerima program dari Kemensos itu, masih aktif sebagai tulang punggung keluarga. Dalam kondisi kecacatan, dimana seorang penerima mengalami cacat di bagian kaki lantaran kecelkaan lalulintas dan seorang lagi. Lantaran kecelakaan kerja yakni terkena baling-baling mesin rumput, tetap berupaya beraktivitas produktif, sebagai penjual sayur. "Dua motor yang didesain khusus oleh Kemensos ini, sesuai dengan kondisi kebutuhan penyandang. Moda transprotasi itu, untuk menjadi motivasi penerima untuk terus mempertahankan motivasi positif yang dimiliki," jelasnya soal motor khusus yang diberikan kepada warga di wilayah Kecamatan Padang Jaya dan Giri Mulya tersebut. BACA JUGA:Alokasi Anggaran Gaji PPPK BU Rp61 Miliar Adapun paket bantuan motor roda tiga dan kewirausahaan yang diberikan dalam bentuk barang, ketika dikonversikan ke dalam rupiah nilainya sebesar Rp 68 juta. Tepatnya, Rp 68.749.000. Program ini, lanjut Agus, dapat juga menjadi salah satu pilot project pusat di daerah, yakni semangat pemberdayaan bagi penyandang disabilitas yang tetap produktif dan kreatif.
--
-- "Tentunya kita berharap, hal ini menjadi embrio positif untuk tumbuhnya ekonomi produktif di kalangan penyandang disabilitas dan sebagaimana terus disampaikan Bupati BU, Ir H Mian. Bahwa perkembangan itu diawali dengan motivasi positif," tegasnya. Bagaimana dengan program tahun-tahun berikutnya? Agus menjabarkan, Pemda BU bakal terus melakukan komunikasi pada tingkat pusat, sembari menjalankan inventarisir dinamika di sektor kesejahteraan sosial. Keterlibatan lintas sektor, kata dia. Seperti TKSK, pendamping sosial, desa dan kelurahan sampai dengan lintas OPD di daerah yang menjadi bagian integral dalam rancang bangun program sosial, terus dipertahankan dan diupayakan lebih maksimal. "Pemerintah daerah terus berupaya maksimal, untuk terus hadir di tengah persoalan-persoalan di masyarakat," ungkapnya, memungkas. (adv)
Kategori :