Berbeda dengan seseorang yang baru mulai merencanakan dana pensiun pada usia 40 atau 45 tahun.
Mereka akan merasa lebih tertekan untuk mencapai tujuan keuangan dalam waktu yang lebih singkat, dan kemungkinan besar akan memilih instrumen yang lebih konservatif, yang imbal hasilnya lebih rendah.
Ini membuatnya lebih sulit untuk mengejar ketertinggalan yang sudah terjadi.
BACA JUGA:Jangan Keliru! Ini 5 Cara Mendapatkan Dana Pinjaman Cepat tanpa Jaminan!
BACA JUGA:Pentingnya Mengelola Dana Investasi di Tengah Ketidakpastian Ekonomi
Tentu saja, ada banyak cara untuk mulai mengelola dana pensiun.
Salah satunya adalah dengan berinvestasi di produk pensiun yang disediakan oleh perusahaan atau lembaga keuangan, seperti Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) atau program pensiun lainnya.
Selain itu, investasi jangka panjang seperti saham, reksa dana, atau properti juga bisa menjadi pilihan yang baik.
Namun, yang paling penting adalah memahami tujuan dan kebutuhan finansial pribadi, serta memiliki strategi yang tepat.
Pentingnya perencanaan ini juga dapat mencegah stres finansial di masa tua.
BACA JUGA:Butuh Modal Usaha? Begini Cara Mendapatkan Dana dari Investor dengan Proposal yang Tepat!
BACA JUGA:Dana Rumah Tangga Terbatas? Ini 7 Tips Efektif Mengatur Pengeluaran
Banyak orang yang tidak mempersiapkan dana pensiun dengan baik akhirnya harus bergantung pada anak-anak atau mengurangi kualitas hidup setelah pensiun karena tidak memiliki cukup dana.
Dengan merencanakan keuangan sejak dini, seseorang bisa memastikan bahwa ia memiliki cukup dana untuk hidup nyaman, membayar kebutuhan sehari-hari, dan memenuhi biaya kesehatan yang mungkin muncul di usia senja.
Namun, meskipun penting, masih banyak orang yang enggan untuk memulai perencanaan dana pensiun karena alasan sepele seperti ketidaktahuan atau rasa tidak perlu.
Padahal, semakin dini kita mulai, semakin banyak waktu yang kita miliki untuk menyesuaikan perencanaan sesuai dengan perubahan hidup atau situasi ekonomi.