RADAR UTARA - Jika melihat foto yang tersimpan oleh orang tua, saat mereka masih duduk di bangku sekolah pada 20-30 tahun lalu sering membuat kita takjub sekaligus heran. Sebab, mayoritas objek (orang) pada zaman dulu memiliki tampilan berbeda dibanding masa sekarang. Mereka terlihat lebih tua padahal usianya sama dengan kita di masa sekarang.
Sebagai contoh, foto anak SMA yang tertera pada pencarian Google berupa "Anak SMA zaman dulu." Mereka berfoto dengan tampilan wajah berkumis, rambut tebal agak gondrong dan berbadan cukup besar. Jika disandingkan dengan masa sekarang, tentu tampilannya akan jauh berbeda. Biasanya, anak SMA zaman sekarang tampil tanpa kumis dan jenggot, serta rambut tak boleh gondrong. Terlebih, tampilan itu sering dibalut dengan wajah glowing berkat skincare, rambut yang keren, serta mode berpakaian modern. Perbedaan inilah yang membuat kita menganggap foto zaman dahulu berisi orang tua. Meski begitu, perbedaan itu sebenarnya bisa dijawab dengan argumen sederhana. Michael Stevens dari Vsauce mengatakan bahwa. Tidak seharusnya kita melihat masa lalu dari sudut pandang masa kini, karena hal itu merupakan bias seleksi. Ia pun mengambil contoh gaya mode anak SMP tahun 1970-an. Mereka dan rambut agak gondrong yang meninggi di poni serta kumis tebal itu adalah hal wajar di masanya. Mungkin, itu terjadi karena pengaruh gaya hidup mereka dipengaruhi oleh hal-hal yang viral di waktu mereka hidup. Seperti mengikuti gaya rambut Elvis Presley atau mengikuti berpakaian ala Rhoma Irama, yang keduanya sempat viral di tahun 1970 hingga 1980-an. Jadi, hal wajar apabila mereka mengikuti arus keramaian pada saat itu. Fenomena seperti ini juga terjadi di masa kini di saat banyak orang mengikuti trend yang disebarkan oleh influencer di media sosial. Tentu jika kita bergerak maju 1-5 tahun dari waktu trend itu muncul, kita pasti berpikir tingkah laku seperti itu sudah ketinggalan zaman, kuno, dan aneh. BACA JUGA:Harus Tahu, Ini Bahaya Cuci Mobil Menggunakan Lift Hidraulis Selain disebabkan karena bias melihat masa lalu, ada hal lain yang menyebabkan pandangan ini terjadi, yakni faktor biologis. Faktor ini diungkap pada 2018 lalu oleh tim peneliti gabungan dari Yale School of Medicine dan University of Southcaroline dengan riset bertajuk "Is 60 the New 50? Examining Changes in Biological Age Over the Past Two Decades". Berdasarkan hasil riset tersebut memang tampak perbedaan antara tampilan fisik orang yang hidup antara tahun 1988-2010. Mereka yang hidup selama 20 tahun terakhir, tercatat memang terlihat lebih muda dibanding pendahulunya. Penyebabnya karena gaya hidup. Berbeda dengan zaman dahulu, kini orang hidup di saat pesatnya teknologi kesehatan yang menumbuhkan kesadaran soal pentingnya kesehatan. Sebagai contoh terjadi pada hadirnya layanan kesehatan bahaya yang merokok membuat orang mengurangi konsumsi rokok, sehingga berdampak pada tampilan fisik lebih muda. Lalu, hadirnya teknologi kesehatan berupa skincare beraneka macam juga membuat orang berlomba-lomba untuk awet muda. Tentu, seluruh upaya ini jika berhasil jelas akan berdampak pada tampilan yang lebih muda. (*)
Kategori :