GIRI MULYA - Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) atau biasa disebut Bank Sampah. Dibangun oleh Pemkab Bengkulu Utara di Desa Giri Mulya, Kecamatan Giri Mulya Kabupaten Bengkulu Utara, terbengkalai.
Akibatnya, tempat yang seharusnya dipergunakan sebagai pusat daur ulang sampah yang dibangun dengan anggaran ratusan juta rupiah itu, tak berfungsi sebagaimana mestinya. Bahkan, kondisi bangunan serta alat-alat pengelolaan sampah menjadi pupuk itu. Telah tidak terurus dan terkesan dibiarkan oleh pengelolaannya. Ketua RT 6 Dusun I Desa Giri Mulya, Susanto mengaku miris. Melihat kondisi aset pemerintah daerah tersebut. Akibat sudah lama tak dikelola, pekarangan bank sampah dipenuhi rumput liar. "Bangunan ini merupakan bantuan dari DLH, dan diresmikan langsung oleh pak Bupati Bengkulu Utara. Tujuannya agar sampah dari pasar dan rumah warga bisa didaur ulang ditempat ini," jelasnya. Tidak hanya bangunan saja, pria paruh baya tinggal yang tak jauh dari bangunan TPS3R tersebut. Mengaku, pemerintah juga menyerahkan alat-alatnya canggih dan kendaraan, sebagai penunjang pengolahan sampah di Kecamatan Giri Mulya. Namun sekarang, lanjut pak RT, area tempat ini terbengkalai dan tidak terurus, bahkan jadi sarang hantu. "Kalau malam gelap gulita, jadi kayak sarang hantu jika malam hari," ujarnya. BACA JUGA: Sonti Bakara: Transmigrasi Triger Percepatan Pembangunan "Semenjak diresmikan tak ada aktivitas lagi nih bank sampah," timpalnya. Untuk diketahui, Bupati Bengkulu Utara (BU) Ir. H. Mian meresmikan Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) di Giri Mulya pada Jumat, 7 Januari 2022. Bangunan ini dikelola oleh kelompok penerima manfaat dan pemelihara adalah seorang warga Desa Giri Mulya. Pada saat itu, Bupati Bengkulu Utara juga berharap. Dengan diresmikannya TPS 3R ini dapat dipergunakan semaksimal mungkin, dan mampu memberikan manfaat secara langsung bagi warga setempat dan sekitarnya. (red)
Kategori :