Selain itu, kondisi seperti trimethylaminuria, di mana tubuh tidak mampu memecah trimetilamina, dapat menyebabkan munculnya bau amis yang sangat kuat.
11. Kegemukan
Individu yang mengalami kegemukan atau obesitas cenderung menghadapi masalah bau badan yang lebih serius. Hal ini disebabkan oleh lipatan kulit yang lebih banyak, yang menciptakan area lembap dan hangat—lingkungan yang sangat ideal bagi pertumbuhan bakteri dan jamur. Selain itu, orang yang memiliki berat badan berlebih biasanya mengalami peningkatan produksi keringat, yang semakin memperburuk masalah bau ini.
BACA JUGA:Agar Tak Bau Apek, Inilah 8 Tips Bikin Jemuran Basah Cepat Kering di Musim Hujan
BACA JUGA: Mitos atau Fakta: Makan Bawang Bikin Bau Badan?
12. Kebersihan Pribadi yang Buruk
Salah satu penyebab utama bau badan adalah kurangnya perhatian terhadap kebersihan pribadi. Ketika keringat dan bakteri dibiarkan menumpuk di kulit karena tidak dibersihkan secara rutin, mereka dapat memproduksi bau yang tidak sedap. Praktik seperti mandi yang jarang, membersihkan ketiak dengan tidak tepat, dan tidak mengganti pakaian yang basah karena keringat dapat semakin memperparah kondisi bau badan.
13. Pakaian yang Tidak Sesuai
Menggunakan pakaian yang ketat atau terbuat dari bahan sintetis seperti poliester dapat mengakibatkan penumpukan keringat dan panas tubuh, menciptakan lingkungan yang ideal bagi perkembangan bakteri. Sebaliknya, pakaian yang terbuat dari bahan alami seperti katun atau linen memberikan keleluasaan bagi kulit untuk bernapas, sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya kelembapan berlebihan.
14. Konsumsi Alkohol dan Rokok
Konsumsi alkohol dan merokok juga dapat berkontribusi pada timbulnya bau badan yang tidak sedap. Setelah alkohol diserap ke dalam tubuh, zat ini dikeluarkan melalui keringat dan dapat menimbulkan aroma yang kuat. Begitu pula dengan nikotin dari rokok, di mana senyawa ini dapat meresap ke dalam pori-pori kulit, menyebabkan bau yang kurang menyenangkan.
15. Pengaruh Genetika
Faktor genetika juga memainkan peran penting dalam seberapa banyak keringat yang diproduksi oleh tubuh serta respons tubuh terhadap keringat itu sendiri. Beberapa individu memiliki variasi genetik tertentu yang menjadikan mereka lebih aktif dalam memproduksi keringat dari kelenjar apokrin, sehingga meningkatkan risiko bau badan.
Bau badan merupakan masalah yang bisa dialami oleh siapa saja, dan berbagai faktor dapat menjadi penyebabnya. Faktor-faktor tersebut meliputi bakteri, hormon, pola makan, hingga kebersihan pribadi. Dengan memahami sumber masalah ini, kita dapat mengambil langkah-langkah untuk mengatasinya.