Ditambah lagi, terapi seni tidak hanya dapat dilaksanakan di fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, tetapi teknik terapi ini juga dapat dilaksanakan di studio seni, komunitas, hingga diberbagai tingkat sekolah, namun, pelaksanaannya tentu saja tidak sama dengan kelas seni pada umumnya.
BACA JUGA:Hati-hati! Disamping Bisa Menenangkan, Ternyata Lilin Aromaterapi Menyimpan Bahaya Bagi Kesehatan
BACA JUGA:Wajib Dicoba, Begini Cara Terapi Sakit Bagian Pinggang!
Padahal terapi seni dilaksanakan melalui pendampingan oleh ahli dibidang psikoterapi, jika dibandingkan dengan kelas seni yang memiliki fokus utama pada hasil karya seni, terapi seni lebih berfokus pada perasaan dan imajinasi untuk mengekspresikan kondisi batin seseorang.
Lalu ternyata teknik terapi ini juga tidak berfokus pada kemampuan artistik, sehingga, semua orang dengan beragam latar belakang dan usia dapat merasakan manfaat dari terapi ini.
Apalagi ternyata art therapy terdiri dari berbagai jenis metode, mulai dari terapi tari, terapi drama, terapi musik, terapi menulis, dan terapi kelompok suportif ekspresif.
Padahal untuk teknik yang digunakan dalam art therapy pun beragam, bisa berupa mewarnai, melukis, mencoret-coret abstrak, kolase, fotografi, memahat, atau kerajinan tanah liat.
Nah di dalam mejalani art therapy, tidak diperlukan kemampuan khusus dalam bidang seni, kok, terapi ini bisa dilakukan oleh siapa saja dengan kondisi medis yang disebutkan di atas.
BACA JUGA:Wajib Dicoba, Begini Cara Efektif Dan Aman Terapi Penyakit Asam Urat
BACA JUGA:Jangan Lewatkan ! Temukan Manfaat Terapi Uap Untuk Kesehatan Kulit Wajah
Walaupun demikian sangat di sayangkan terapi ini belum terbukti efektif untuk semua jenis kondisi kesehatan mental, contohnya skizofrenia.
Faktanya terapi seni juga tidaklah sama dengan kelas seni, ya, kelas seni difokuskan pada teknik pengajaran dan menciptakan suatu karya, sementara terapi seni, pasien bebas berkreatifitas untuk mengekspresikan perasaan yang sedang dirasakan.
Disamping itu, Art therapy dapat dilakukan dalam sesi personal atau secara berlompok, baik bersama pasangan, keluarga, maupun orang yang memiliki masalah serupa.
Lalu di sisi lain, terapi seni juga bisa dijalani bersamaan dengan metode psikoterapi lainnya, seperti terapi kelompok atau terapi perilaku kognitif.
BACA JUGA:Bahaya! Inilah Beberapa Resiko Dari Terapi Ikan yang Perlu Anda Ketahui, Cek Faktanya di Bawah Ini
BACA JUGA:Ternyata, Mendengar Lagu Termasuk Terapi Musik Yang Banyak Manfaat