Ketika proses mengunyah berlangsung, kelenjar saliva menghasilkan enzim yang membantu memecah makanan.
Salah satu enzim tersebut adalah ptialin, yang berfungsi menguraikan karbohidrat.
Ciri-ciri aktifnya enzim ptialin dapat dirasakan ketika mengunyah makanan seperti nasi atau produk berbahan dasar tepung, di mana rasa manis mulai terasa.
BACA JUGA:Bahaya! Ternyata Telur Puyuh Masuk Daftar Makanan dengan Kandungan Kolesterol Tertinggi
Ini terjadi karena pati dalam karbohidrat diubah menjadi glukosa.
2. Mengurangi Risiko Perut Kembung
Apakah Anda pernah merasa kembung meskipun tidak banyak minum air saat makan? Hal ini sering kali menjadi tanda bahwa makanan belum dikunyah dengan benar.
Kembung dapat terjadi karena saluran pencernaan harus bekerja lebih keras untuk memecah makanan yang masih dalam potongan besar.
Proses ini membuat usus melakukan tekanan ekstra, yang dapat menghasilkan gas berlebih di dalam perut.
BACA JUGA:Kalian Wajib Tahu, Ini Dia Tips Mengatasi Sakit Perut Karena Mengkonsumsi Makanan Pedas
Akibatnya, beberapa orang mungkin mengalami perut terasa penuh, nyeri, atau bahkan kram.
Dengan mengunyah makanan hingga lembut, beban kerja pencernaan akan berkurang, sehingga risiko kembung bisa diminimalkan.
3. Mencegah Konsumsi Berlebihan
Bagi yang sedang menjalani program diet, makan perlahan dengan mengunyah lebih lama sangat disarankan.