Saat mengolah daging, pastikan bahwa daging tersebut telah matang sepenuhnya, yaitu ketika bagian dalam daging tidak lagi berwarna kemerahan atau pink.
8. Susu dan produk olahan susu yang tidak melalui proses pasteurisasi
Susu serta produknya, seperti keju dan yoghurt, memang sangat bermanfaat bagi ibu hamil, terutama bagi mereka yang berusaha menambah berat badan janin.
BACA JUGA:Ibu Hamil Wajib Tahu Manfaat Rahasia dari Belut untuk Ibu dan Janin
BACA JUGA:Para Bumil Wajib Tahu Manfaat dari Buah Stroberi untuk Kesehatan Ibu Hamil
Namun, sangat penting bagi ibu hamil untuk memastikan bahwa mereka mengonsumsi produk olahan susu yang telah dipasteurisasi.
Alasannya adalah susu dan produk olahan susu yang tidak dipasteurisasi dapat mengandung berbagai jenis kuman. Jika ibu hamil terpapar infeksi dari kuman tersebut, risiko terjadinya keguguran bisa meningkat.
Oleh karena itu, ibu hamil yang memiliki kondisi kehamilan yang lemah perlu lebih berhati-hati.
9. Jeroan sebenarnya masih dapat dikonsumsi selama kehamilan. Namun, penting untuk diperhatikan bahwa kandungan vitamin A dalam jeroan sangat tinggi, sehingga sebaiknya ibu hamil tidak mengonsumsinya dalam jumlah berlebihan.
Asupan vitamin A yang berlebihan pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko keguguran dan kelainan bawaan pada bayi.
BACA JUGA:Ibu Hamil Wajib Tahu Manfaat Rahasia dari Belut untuk Ibu dan Janin
BACA JUGA:Para Bumil Wajib Tahu Manfaat dari Buah Stroberi untuk Kesehatan Ibu Hamil
Untuk menjaga keamanan, ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi jeroan sebanyak satu porsi setiap minggu. Selain itu, untuk memastikan apakah makanan ini aman atau sebaliknya dilarang bagi kondisi kehamilan yang lemah, sebaiknya ibu hamil berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsinya.
10. Makanan yang mengandung kafein sangat berkaitan dengan kesehatan ibu hamil. Asupan kafein yang tinggi berisiko meningkatkan kemungkinan keguguran serta menyebabkan berat badan lahir bayi yang rendah.
Oleh karena itu, makanan yang mengandung kafein, seperti kopi, cokelat, atau matcha, sebaiknya dihindari, terutama untuk yang memiliki kandungan lemah.
Namun, hidangan tersebut tidak sepenuhnya dilarang. Jika kondisi Bumil sehat, makanan atau minuman yang mengandung kafein masih dapat dikonsumsi, dengan catatan tidak melebihi 200 mg per hari.