Ibu Sambung

Sabtu 30 Nov 2024 - 20:27 WIB
Reporter : redaksi
Editor : Ependi

“Lek Dimang pernah ketemu ketika nyupir ke Sukabumi. Di pasar, suamimu yang brengsek itu, mengantar seorang perempuan yang menggendong bayi.” tambahnya Lek Dimang dengan suara geram. Lek Dimang melabrak dan memukuli suami Yu Nar.

BACA JUGA:DI NEGERI PARA PESOLEK

BACA JUGA:Sebelum Pandemi dan Sesudah Itu Mati

Jika bukan karena temannya dan seorang satpam pasar, mungkin Lek Dimang bisa membunuh suami Yu Nar.

Aku tidak pernah membayangkan bagaimana perasaan Yu Nar saat itu. Mendengar ceritanya saja membuat hatiku hancur, apalagi berada di posisi Yu Nar. Belum cukup sampai di situ penderitaan Yu Nar. Bapaknya terkena stroke dan sakit maag ibunya yang sudah lama tidak kambuh, mendadak menjadi-jadi. Empat petak sawah keluarga Yu Nar seketika habis dijual.

Keluarga Yu Nar menghabiskan uang untuk berobat hingga ibu Yu Nar tiada dan disusul bapaknya. Yu Nar hidup sebatang kara, hingga pertemuanku dengannya lima belas tahun yang lalu.

Aku masih berusia lima tahun, ketika Yu Nar datang ke rumah. Bapakku adalah seorang jaksa yang bekerja di pengadilan negeri. Sedangkan ibu tidak kalah sibuk, saat itu ia mengajar di SMA dan kuliah S2 di Unsoed. Kedua orang tuaku seperti tidak punya waktu barang sejenak untuk bersama.

BACA JUGA:PEREMPUAN YANG MENJUAL DIRINYA PADA JARAK

BACA JUGA:Anak Sekolah Dasar yang Mati Tak Berdasar

Setiap pagi hingga sore mereka bekerja. Kalau sudah malam, kami hanya sempat makan bersama. Kemudian, tidur di kamar masing-masing.

Tidak ada bedanya di akhir pekan. Jika tidak lembur, bapak menerima banyak tamu.

Sedangkan ibu, terlalu sibuk mengerjakan tugas kuliah. Aku hidup seperti anak yatim piatu.

Kepedihanku semakin bertambah, saat hari penerimaan rapot tiba, kedua orang tuaku tidak bisa datang. Yu Nar yang bekerja sebagai rewang selalu menggantikan peran mereka dari SD hingga SMA.

Manakala ibu sudah lulus S2, bapak lekas menganjurkan ibu untuk lanjut ke S3. Mumpung masih muda, katanya. Kuliah S2 dihabiskan selama 3 tahun, lanjut S3 yang molor hingga 7 tahun. Genap sudah penderitaanku tanpa orang tua.

BACA JUGA:Love or Ghosting

BACA JUGA:ULAR BERWUJUD MANUSIA

Kategori :

Terkait

Sabtu 04 Jan 2025 - 18:26 WIB

Rubik Hati Naras

Selasa 31 Dec 2024 - 21:24 WIB

SESUATU DALAM MAHKOTANYA

Sabtu 28 Dec 2024 - 20:12 WIB

Celurit Matrah

Sabtu 14 Dec 2024 - 20:01 WIB

Kembali ke Laut

Sabtu 30 Nov 2024 - 20:27 WIB

Ibu Sambung