RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Pos Pelayanan Terpadu atau Posyandu “Alamanda” di RW 05, Kelurahan Rancabolang, Kecamatan Gedebage, Bandung, mendapat kunjungan rombongan tak biasa.
Mereka bukan para ibu-ibu dan anak atau aparat desa, melainkan rombongan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Provinsi Kalimantan Selatan.
Mereka jauh-jauh hadir ingin studi banding tentang inovasi layanan posyandu.
“Meja layanan Posyandu Alamanda sama seperti kebanyakan posyandu pada umumnya, hanya saja inovasi layanan mereka sangat banyak dan bagus,” ujar Noor Saufiah, Kepala Bidang Kelembagaan Masyarakat dan Sosial Dasar (KMSD) Dinas PMD, pada kunjungan tersebut, seperti dilaporkan dinaspmd.kalselprof.go.id.
BACA JUGA:Pemdes Air Muring MDST Hasil Rehab Gedung Posyandu TA 2024
BACA JUGA:Pastikan Kesehatan Warga, Pemdes Sendang Mulyo Giatkan Posyandu Balita, Remaja dan Lansia
Posyandu Alamanda baru saja dinobatkan menjadi juara pertama kategori “Inovasi Posyandu Nasional” serta menyabet juara kedua dalam “Kader Berprestasi” tingkat nasional. Menteri Kesehatan, Budi Gunawan Sadikin menyerahkan langsung piala dan penghargaan pada acara Malam Penganugerahan Kader dan Posyandu Terbaik Jambore Kader Tingkat Nasional di Kota Bandung.
“Posyandu memiliki lebih dari 300.000 titik dan kadernya hampir mencapai 1,3 juta. Ini merupakan modal sosial yang luar biasa. Kita terus mendidik dan memberi mereka pengetahuan baru agar dapat berinovasi,” kata Budi dalam sambutannya.
Menteri Kesehatan juga menyoroti pentingnya peran kader posyandu dalam menjaga kesehatan masyarakat, yang merupakan fondasi menuju Indonesia Emas 2045. Terlebih lagi, "Baik menteri maupun kader posyandu, tugasnya sama: yaitu memastikan masyarakat tetap sehat," katanya lagi.
Aspek inovasi yang dilaksanakan Posyandu Alamanda memang patut diacungi jempol. Mereka tidak hanya mengadakan layanan kesehatan, melainkan juga mengembangkan ke sektor layanan lain.
BACA JUGA:Kenali Kerang Batik Serta Manfaatnya Bagi Kesehatan Tubuh,Yang Jarang Diketahui
Misalnya, program layanan ambasador (ambulans bagi semua); pintar (pinjaman tanpa riba); buruan sae (kelompok berkebun walagri) bahan untuk PMT Puding berbahan pakcoi; kifas (kader peduli ibu nifas); udig dan sasadu (undangan digital dan sasarengan ka posyandu); bilik (bantuan konseling hukum); kapela (kader peduli lansia); kamantik (kader pantau jentik); hingga Koperasi Al Kahfi.
Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat, Kementerian Kesehatan Maria Endang Sumiwi menambahkan, perhelatan penghargaan nasional ini adalah wujud perhatian dari Kemenkes kepada para kader posyandu. “Kami melaksanakan proses pemilihan sejak April mulai dari kecamatan, kabupaten, hingga tingkat nasional,” katanya.
Jambore Posyandu 2024 ini diikuti peserta dari 38 provinsi dengan total 720 peserta, terdiri dari 636 kader posyandu dari 497 kabupaten/kota. Ada enam kategori penghargaan, yaitu Kader Berprestasi Tingkat Nasional, Kader Inovasi Tingkat Nasional, Posyandu Berprestasi Tingkat Nasional, Posyandu Inovasi Tingkat Nasional, Kader Berprestasi Tingkat Provinsi, dan Posyandu Berprestasi Tingkat Provinsi.