1. Gangguan pada Sistem Jantung
Pil diet yang mengandung stimulan, seperti efedra atau kafein dosis tinggi, dapat mempengaruhi sistem kardiovaskular.
Penggunaan jangka panjang dari pil diet yang mengandung bahan stimulan berisiko menyebabkan peningkatan tekanan darah, detak jantung yang tidak teratur (aritmia), bahkan meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke.
BACA JUGA:Mengungkap Manfaat Tahu yang Bagus untuk Diet Menurunkan Berat Badan, Benarkah Efektif?
BACA JUGA:Wajib Dicoba Pengganti Minyak Goreng untuk Diet
Beberapa penelitian juga menunjukkan hubungan antara pil diet dengan gangguan pada sistem pembuluh darah yang berpotensi membahayakan jantung.
2. Gangguan pada Sistem Pencernaan
Beberapa pil diet mengklaim bisa menurunkan berat badan dengan mengurangi penyerapan lemak.
Namun, efek samping dari produk ini sering kali mencakup gangguan pencernaan seperti diare, mual, atau perut kembung.
Selain itu, penggunaan pil yang mengurangi penyerapan lemak juga dapat mengganggu penyerapan vitamin dan nutrisi penting lainnya yang dibutuhkan tubuh, sehingga berisiko menyebabkan defisiensi gizi.
BACA JUGA:Jarang Diketahui, Dibalik Diet Puasa Ini Manfaatnya
3. Ketergantungan Psikologis
Pil diet sering kali memberikan efek yang terlihat cepat dalam jangka pendek, sehingga banyak orang menjadi bergantung pada produk tersebut.
Ketergantungan psikologis terhadap pil diet bisa terjadi, di mana individu merasa mereka tidak dapat menurunkan berat badan tanpa bantuan pil.
Hal ini bisa menyebabkan siklus penggunaan pil diet yang berulang, yang pada akhirnya dapat memperburuk masalah berat badan dan menyebabkan gangguan pola makan.