Moderator acara, Rangga Gusti Pangestu, bilang panggung obrolan santai yang menjadi wadah anak-anak muda sangatlah penting untuk terus dilakukan.
BACA JUGA:Merajut ASA untuk BU Mahabbah
BACA JUGA:Blusukan, Calon Bupati ASA : Jangan Lupa, Nomor Urut 1
Mahasiswa Bengkulu yang tengah menempuh kuliah di jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Purwokerto, Jawa Tengah ini, memang sudah dikenal lekat di dunia maya sebagai penggerak kalangan-kalangan muda di tanah rantau di Pulau Jawa sana.
Founder Gudang Sinau Indonesia ini, sengaja kembali ke daerahnya bertujuan untuk membangun kanal-kanal yang menampung lintas pemikiran kalangan muda sebagai bonus demografi menuju Indonesia Emas 2045 mendatang.
"Maka kalangan muda, akan menjadi basis yang akan memiliki potensi tinggi berkontribusi di segala bidang. Ini harus terus dikampanyekan dan diberikan wadah," ungkapnya.
Dukungan antusiasme seorang Arie, menurut sulung dari 2 bersaudara pasangan Bambang Hermanto dan Sumariati ini, merupakan sebuah sinyal positif yang mesti mendapatkan apresiasi di kalangan muda mudi daerah.
BACA JUGA:Merajut ASA untuk BU Mahabbah
BACA JUGA:Blusukan, Calon Bupati ASA : Jangan Lupa, Nomor Urut 1
"Seorang pemimpin yang memahami bahkan melibatkan kaum muda, menandakan sebuah visi serius yang harus diapresiasi," ujar mahasiswa penyuka ulasan seputar komunikasi politik dan hubungan internasional ini.
Sejarah membuktikan, terus Rangga, keterlibatan kaum muda dalam perjuangan revolusi dan pergerakan menuju kemerdekaan bahkan reformasi 1998, adalah sebuah historis fundamental bahwa kekuatan muda senantiasa memberikan warna dalam hiruk pikuk perjalanan bangsa.
"Lewat Mimbar Harapan Bengkulu Utara ini adalah kanal menampung insan-insan muda untuk turut serta dan berkontribusi nyata dalam desain pembangunan dalam asa kehidupan yang lebih baik dan lebih baik lagi," pungkasnya. (bep)