1. Urgensi dan Keterbatasan
Ketika sebuah penawaran terbatas atau waktu yang singkat diberikan, konsumen merasa harus segera bertindak untuk mendapatkan keuntungan sebelum kesempatan itu hilang.
BACA JUGA:Tips Pertahankan Bisnis di Tengah Krisis Ekonomi
BACA JUGA:Pemerintah Dorong Industri Padat Karya untuk Ciptakan Lapangan Kerja dan Percepat Pemulihan Ekonomi
Urgensi ini menciptakan tekanan psikologis yang mendorong keputusan pembelian cepat.
2. Eksklusivitas dan Keunikan
Ketika suatu produk atau layanan dipromosikan sebagai "terbatas" atau "eksklusif", orang cenderung merasa lebih dihargai dan ingin menjadi bagian dari kelompok yang mendapatkannya.
Ini dapat menciptakan keinginan untuk memiliki sesuatu yang tidak semua orang bisa dapatkan.
3. Social Proof
BACA JUGA:Ketimpangan Ekonomi Terus Membara di Indonesia, Apakah Ada Solusi untuk Mengatasinya?
BACA JUGA:Dari Limbah Menjadi Laba: Inovasi Ekonomi Hijau di Indonesia
Melihat orang lain membeli atau mengakses suatu produk memberi rasa aman kepada konsumen.
FOMO seringkali dipicu oleh apa yang sedang tren atau dibicarakan banyak orang.
Oleh karena itu, testimonial pelanggan atau indikator popularitas menjadi alat kuat dalam meningkatkan keinginan membeli.
Strategi Marketing Menggunakan FOMO
Untuk memanfaatkan kekuatan FOMO dalam strategi pemasaran, berikut beberapa pendekatan yang dapat diterapkan oleh bisnis: