Pemerintah perlu meningkatkan investasi dalam pendidikan vokasi, pelatihan keterampilan, serta pendidikan tinggi yang relevan dengan kebutuhan pasar global.
Peningkatan kualitas SDM ini akan membantu Indonesia beralih dari ekonomi berbasis sumber daya alam ke ekonomi berbasis pengetahuan dan inovasi.
Kedua, diversifikasi ekonomi menjadi langkah penting untuk mengurangi ketergantungan pada komoditas.
Indonesia perlu mengembangkan sektor-sektor yang berbasis teknologi tinggi, seperti manufaktur canggih, industri digital, serta ekonomi hijau yang ramah lingkungan.
Pengembangan sektor-sektor ini akan mendorong Indonesia untuk memasuki rantai pasokan global dan menarik lebih banyak investasi asing.
BACA JUGA:Konflik Global Terus Memanas, Benarkah Ekonomi Dunia Terancam Lumpuh di Tahun 2025?
BACA JUGA:Pendorongan Baru Ekonomi Rakyat
Ketiga, memperbaiki infrastruktur digital dan fisik juga sangat diperlukan.
Pembangunan infrastruktur yang lebih merata akan mempermudah distribusi barang dan jasa, mengurangi biaya logistik, serta meningkatkan efisiensi ekonomi secara keseluruhan.
Selain itu, pengembangan ekosistem digital akan memungkinkan Indonesia untuk bersaing di industri teknologi yang semakin berkembang pesat.
Jika Indonesia tidak segera melakukan reformasi struktural dan beradaptasi dengan perkembangan global, risiko terjebaknya dalam middle income trap akan semakin nyata.
Negara ini perlu berinvestasi lebih banyak dalam pendidikan, riset dan inovasi, serta meningkatkan efisiensi sektor-sektor ekonomi untuk memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan.
BACA JUGA:Smelter Bauksit Mempawah Gerakkan Ekonomi Kalimantan Barat
BACA JUGA:Ekonomi Syariah Berperan Penting Mendorong Pertumbuhan Ekonomi
Indonesia memiliki potensi besar, tetapi keberhasilan masa depan sangat bergantung pada langkah-langkah konkret yang diambil hari ini.
Jika Indonesia gagal keluar dari jebakan ini, dampaknya akan sangat besar bagi kesejahteraan masyarakat dan daya saing negara di panggung internasional. (*)