Salah satunya adalah ketergantungan pada sumber daya alam.
BACA JUGA:4 Pilar Penting Ekonomi Mikro yang Harus Kamu Ketahui
BACA JUGA:Dari Limbah Menjadi Laba: Inovasi Ekonomi Hijau di Indonesia
Meskipun sektor ini telah menyumbang besar terhadap perekonomian, ketergantungan yang berlebihan pada ekspor komoditas menyebabkan Indonesia terpapar fluktuasi harga global yang tidak stabil.
Selain itu, kualitas pendidikan dan keterampilan tenaga kerja Indonesia masih perlu banyak perbaikan.
Sumber daya manusia yang terdidik dan terampil menjadi kunci dalam mendorong inovasi dan peningkatan produktivitas.
Namun, sistem pendidikan di Indonesia masih belum mampu mencetak tenaga kerja yang siap bersaing di tingkat global.
BACA JUGA:Ketimpangan Ekonomi Terus Membara di Indonesia, Apakah Ada Solusi untuk Mengatasinya?
BACA JUGA:Mengulik Faktor Penyebab Deflasi dan Memahami Dinamika Ekonomi Saat Ini
Infrastruktur yang terbatas dan masalah birokrasi juga menjadi penghambat dalam menciptakan iklim usaha yang kondusif.
Meskipun ada beberapa kemajuan dalam pembangunan infrastruktur, terutama di sektor transportasi dan energi, Indonesia masih tertinggal jauh dibandingkan negara-negara maju yang sudah mengembangkan infrastruktur digital dan teknologi tinggi.
Peluang untuk Meningkatkan Daya Saing
Untuk keluar dari fase middle income trap, Indonesia perlu fokus pada beberapa area utama yang dapat meningkatkan daya saing dan menciptakan pertumbuhan yang inklusif.
Pertama, peningkatan kualitas pendidikan dan keterampilan tenaga kerja harus menjadi prioritas.
BACA JUGA:Peran Ekonomi Kreatif dalam Mendorong Inovasi dan Lapangan Kerja
BACA JUGA:Social Media Ads Bisa Jadi Peluang Baru Bagi Pertumbuhan Ekonomi UMKM