RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Menteri Transmigrasi, M Iftitah Sulaiman, menerangkan transformasi program ketransmigrasian pada pemerintahan Prabowo-Gibran, menjadi konsep rancang bangun program kementeriannya saat ini.
Fungsi program yang saat ini menjadi lembaga mandiri dari sebelumnya yang tergabung dalam Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi ini diketahui pada tahun anggaran 2024 memiliki anggaran 2,7 triliun pada jaman Presiden Joko Widodo, memang menjadi tungguan di sejumlah daerah yang menjadi kantung-kantung program transmigrasi.
Secara umum, Menteri Iftitah, menjelaskan kementeriannya membawa visi paradigma anyar dalam ketransmigrasian. Kalau sebelumnya "dikotomi" oleh pemahaman seputar pergeseran penduduk dari kota ke desa sebagai manajemen penyebaran manusia.
Kali ini, terus dia, transmigrasi akan fokus pada akulturasi budaya dan pengembangan kawasan. Bukan itu saja, transmigrasi juga didesain menjadi trigger ekonomi baru.
BACA JUGA:Transmigrasi Baru di Bengkulu: Potensial di Enggano
BACA JUGA:Gandeng Tokoh Sejarah Transmigrasi, Pemdes Karang Tengah Ramah Tamah
"Program transmigrasi ini pun termasuk dalam menjaga kelestarian lingkungan bagi generasi mendatang," ujarnya, dijumput dari laman instagram @kemendespdtt.
Penyampaian Iftitah ini, usai menerima penyematan pin dari Perhimpunan Anak Transmigran Republik Indonesia atau PATRI. Menteri Transmigrasi mengajak keluarga besar PATRI menjadi bagian dalam suksesi program-program ketransmigrasian untuk mewujudkan kesejahteraan bersama.
Transformasi program transmigrasi yang kian didesain memiliki menu program yang lebih luas dan komprehensif, mendapatkan respon positif dari daerah.
Seperti disampaikan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Ketransmigrasian (Disnakertrans) Bengkulu Utara, Sutrino, M.Pd, saat dibincangi seputar program-program di daerah pada tahun anggaran 2025.
BACA JUGA: Sonti Bakara: Transmigrasi Triger Percepatan Pembangunan
BACA JUGA:Transmigrasi Baru di Bengkulu: Potensial di Enggano
Dia menyampaikan, perluasan menu-menu program di sektor ketransmigrasian, secara konkret pula sudah menjadi semangat di daerah ini dalam rancang bangun pembangunan di daerah.
"Lewat menu program transmigrasi ini, maka skema program kolaboratif dalam pembangunan di daerah juga akan lebih dinamis," ungkap Sutrino di kantornya belum lama ini.
Menimpali paparan Menteri Iftitah soal arah kebijakan program ketransmigrasian kedepan, Sutrino juga menjelaskan konsep pembangunan kawasan dan ditambah lagi berbasis potensi sampai dengan pembangunan interkoneksitas juga telah dilakukan di daerah.