RADARUTARA.BACAKORAN.CO.- Wanita dengan kehamilan palsu atau dalam bahasa medinnya (pseudopregnancy) mungkin mengalami gejala yang mirip dengan kehamilan sebenarnya.Namun kenyataannya, dia tidak hamil.
Gejalanya bisa berlangsung beberapa minggu atau bahkan berbulan-bulan, seperti pada ibu hamil.
Wanita dengan kehamilan palsu sangat yakin bahwa dirinya benar-benar hamil dan sulit menerima kenyataan bahwa kehamilan tersebut tidak benar-benar ada.
Hal ini terjadi karena berbagai gejala kehamilan yang ia alami, bahkan hingga ia bermimpi hamil, hanya saja keberadaan janinnya hanya bisa dipastikan melalui USG.
BACA JUGA:Banyak Yang Bertanya, Apa Iya Ibu Hamil Tidak Boleh Mengkonsumsi Ikan Asin,Ini Penjelasannya!
Gangguan mental tertentu dan riwayat pengobatan dapat menyebabkan kehamilan palsu.
Faktanya, penyebab pasti kehamilan palsu belum diketahui. Namun, ada faktor tertentu yang diduga meningkatkan risiko seorang wanita mengalami gejala kehamilan palsu.
Ada beberapa faktor penyebab terjadinya hamil palsu yang jarang diketahui banyak orang, antara lain sebagai berikut ini:
- Faktor psikologis
Salah satu dugaan penyebab kehamilan palsu adalah masalah psikologis, seperti depresi atau stres ekstrem akibat tidak memiliki keturunan.
BACA JUGA:Apa Iya, Ibu Sedang Hamil Boleh Mengkonsumsi Jengkol? Disini Jawabannya?
BACA JUGA:Kenali Beberapa Ciri-ciri Wanita Hamil Dilihat Dari Bentuk Tubuh
Misalnya, ketika seorang wanita sangat ingin mempunyai momongan, apalagi jika ia pernah mengalami beberapa kali keguguran atau dinyatakan tidak subur, tanpa sadar tubuhnya bisa menunjukkan tanda-tanda kehamilan.
Otak kemudian akan salah menafsirkan tanda-tanda ini dan melepaskan hormon kehamilan. Hal ini kemudian menyebabkan munculnya gejala kehamilan, seperti perut atau payudara yang membesar.