SATRIA untuk Internet Sehat di Wilayah 3T

Senin 04 Nov 2024 - 23:15 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Ependi

RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Dalam lawatan perdananya, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengajak pemuka agama di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), untuk turut mendukung mewujudkan internet sehat bagi anak-anak dan pelajar. Menkomdigi menekankan arti penting pemanfaatan ruang digital secara sehat dan tepat.

“Peran bapak-ibu pendeta sangat penting sebagai pemuka agama juga menjadi pendidik dalam mewujudkan internet sehat,” ujarnya, dalam Dialog bersama Pemuka Agama di Site Stasiun Bumi Satelit Indonesia Raya (SATRIA)-1, Kupang Barat, Kabupaten Kupang, NTT.

Menkomdigi Meutya Hafid berharap, pembangunan infrastruktur telekomunikasi dimanfaatkan  untuk kegiatan produktif dan bermanfaat bagi generasi muda.

BACA JUGA:Jaringan Internet di Marga Sakti Sebelat Macet

BACA JUGA:29 Titik Sudah Terpasang Internet Gratis Bantuan Bakti Kominfo

“Kami ingin pembangunan insfrastruktur digital bagi anak-anak digunakan secara maksimal dan tidak digunakan untuk hal yang kurang baik. Kami mohon dibantu agar pemanfaatan internet bagi masyarakat dapat maksimal manfaatnya,  karena pembangunan infrastruktur digital suatu PR yang besar, tidak murah, (anggaran pembangunan infrastruktur) dan menggunakan uang negara juga,” ungkap mantan Ketua Komisi I DPR RI tersebut.

 

Komitmen Kerja Sama

Menkomdigi Meutya Hafid menekankan, komitmen kerja sama dengan pemangku kepentingan, termasuk PT Satelit Nusantara Tiga dalam penyediaan layanan SATRIA-1 untuk pemerataan akses internet layanan publik, khususnya di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Pada kesempatan itu, Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI) mengungkapkan, hingga dengan akhir 2024 ditargetkan jumlah titik penerima sinyal atau terminal Stasiun Bumi Satelit SATRIA-1 untuk mendukung koneksi internet di desa-desa mencapai 20.000 terminal.

BACA JUGA:Dinas Kominfo Sosialisasikan Internet Sehat dan Aman Bagi Pelajar di Mukomuko

BACA JUGA:Bantuan Internet Gratis Dari Bakti Kominfo Bertambah Menjadi 34 Titik

“Teman-teman dari BAKTI itu menargetkan ada 20.000 terminal di tahun ini,” kata Direktur Utama PT Satelit Nusantara Tiga Heru Dwikartono, selaku operator layanan SATRIA-1 di Kupang, Rabu  (30/10/2024).

Hal itu disampaikan di sela-sela mendampingi Menkomdigi saat meninjau Stasiun Bumi Satelit SATRIA-1 di Desa Bolok, Kabupaten Kupang. Heru mengatakan, saat ini jumlah penerima sinyal atau terminal yang sudah tersebar di seluruh wilayah di NTT mencapai 18.501 unit.

Jumlah tersebut tidak hanya menyebar di kantor pemerintahan, melainkan juga tersebar di kawasan wisata, pusat kegiatan masyarakat, dan lainnya. Dia merincikan, untuk untuk kantor pemerintahan terdapat 3.744 unit penguat sinyal, di lokasi wisata 105 unit, pelayanan kesehatan 923 unit, dan pelayanan usaha 96 unit.

Selain itu tersebar juga untuk pendidikan mencapai 12.635 unit penguat sinyal, pertahanan dan keamanan 411, pusat kegiatan masyarakat 318 unit, tempat ibadah 254 unit dan transportasi publik 15 unit.

BACA JUGA:Apakah Indonesia Termasuk? Inilah Daftar 10 Negara Dengan Internet Termurah di Dunia

BACA JUGA:Pertimbangkan Dulu! Inilah Perbedaan Internet Satelit Dan Internet Kabel, Mana Yang Lebih Bagus?

Saat ini pendistribusian penerima sinyal itu tersebar di beberapa wilayah di Indonesia. Di Pulau Sumatra, jumlah mencapai 5.515 unit, Kalimantan 2.267 unit, Sulawesi 2.814 unit, Maluku Utara 359 unit, Papua 689 unit, Jawa 4.152 unit, Bali Nusra 2.204 unit dan terakhir Maluku 276 unit.

Kategori :

Terkait