MUKOMUKO, RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mukomuko, telah membentuk Forum Anak tingkat kecamatan.
Forum anak ini dibentuk, sebagai upaya untuk memberikan wadah bagi anak belajar berkomunikasi, berdiskusi, dan berorganisasi.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Kabupaten Mukomuko, Panji Surya, SH mengatakan. Di tahun 2025 ini, seluruh kecamatan sudah dibentuk Forum Anak.
"Setelah dibentuk Forum Anak di 15 kecamatan, selanjutnya nanti ada musyawarah tingkat kabupaten terkait kepengurusan Forum Anak kabupaten periode 2022-2024 sudah berakhir," katanya.
BACA JUGA:DP2KBP3A Dampingi 20 Anak Korban Kekerasan Seksual
BACA JUGA:Dugaan Asusila Terhadap Anak oleh Oknum Tenaga Pendidik, Pemberkasan Akhir
Dari 15 kecamatan di Kabupaten Mukomuko, ada kecamatan yang beberapa waktu lalu sudah terbentuk. Dan di tahun 2024 ini, pembentukan forum anak dituntaskan di seluruh kecamatan.
Sedangkan Forum Anak tingkat desa dan kelurahan, hingga sekarang belum semuanya terbentuk. Saat ini baru empat desa dan kelurahan yang sudah terbentuk Forum Anak tersebut.
"Sebanyak empat desa dan dua kelurahan ini yakni Desa Sumber Sari, Desa Lubuk Sanai III, Desa Sumber Mulya, Desa Ujung Padang, Kelurahan Koto Jaya, dan Kelurahan Bandar Ratu," ujarnya.
Pihaknya berharap, semua desa dan kelurahan ada Forum Anak. Untuk pembentukannya ada andil dari aparat desa dan kelurahan. Dijelaskannya, Forum Anak merupakan wadah bagi anak-anak untuk berekspresi, tempat menyampaikan aspirasi, termasuk ada edukasi, dan ada informasi untuk anak-anak. Dan pada saat musyawarah tingkat desa dan kelurahan, diharapkan anak-anak diundang biar mereka bisa menyampaikan apa kegiatan.
BACA JUGA:Miris! Ternyata, Ibu Kandung Korban Bapak Cabul Juga Anak Sambung Pelaku
BACA JUGA:2 Anak di Bengkulu Terindikasi Stunting
"Di situlah aspirasi disampaikan. Dalam forum anak ini, mereka mendapatkan edukasi terkait dengan larangan penyalahgunaan narkoba, pengetahuan tentang apa saja, termasuk perundungan dan kekerasan seksual, dan yang lainnya," pungkasnya. (*)