RADARUTARA.BACAKORAN.CO.- Bedong bayi adalah praktik membungkus tubuh bayi, khususnya bayi yang baru lahir, dengan selimut atau kain bedong.
Konon teknik ini dapat memberikan kenyamanan, kehangatan dan perlindungan pada bayi, seperti digendong dalam kandungan ibu atau dalam pelukan erat.
Kebanyakan orang tua memilih membedongi bayinya karena diyakini memiliki banyak manfaat, seperti menenangkan bayi saat rewel, sulit tidur, tidur nyenyak tanpa terbangun, tanpa mengganggu istirahat.
Membedong bayi dipercaya akan membantunya tidur lebih nyenyak. Tapi ibu, berhati-hatilah. Bedong yang tidak tepat dapat membahayakan kesehatan bayi Anda.
BACA JUGA:Ajari Bayi Menyikat Gigi Sejak Dini, Begini Tips Serta Menggunakannya
BACA JUGA:Ini Alasan,Kenapa Bayi 6 Bulan Tidak Dianjurkan Untuk Makan Pisang
Meski memiliki manfaat, namun terdapat beberapa risiko pada proses pemasangan bedong pada bayi, terutama jika proses pemasangan bedong dilakukan secara tidak benar.
Berikut beberapa bahaya teknik pengusir serangga yang salah.
- Kelainan Bentuk Pinggul
Sadarilah bahwa membedong dan berusaha menjaga kaki bayi agar tidak tertekuk adalah cara yang salah.
Jika balutan terlalu ketat dan kedua kaki saling menempel dan lurus, anak mungkin berisiko terkena displasia pinggul.
BACA JUGA:Jangan Dianggap Penyakit Biasa Atau Sepele, Bayi Kembung Bisa Berakibat Fatal Bila Dibiarkan
BACA JUGA:Mengungkap Manfaat dari Kacang Tanah Untuk Bayi serta Ibu Menyusui
Displasia pinggul adalah posisi panggul yang tidak normal. Posisi ini akan menyebabkan kaki bayi berbeda satu sama lain, dan Anda akan lemas saat berjalan nantinya.
Saat bayi dalam kandungan, kaki bayi ditekuk dan disilangkan. Jika Anda meluruskan kaki anak dengan paksa, persendiannya bisa kendor dan tulang rawannya patah.