BACA JUGA:Indonesia Salip Vietnam dan Malaysia, Jadi Tujuan Investasi Digital Terbesar Kedua di ASEAN
Ini berarti nilai uang kita bisa berkurang seiring waktu, membuat tabungan kurang efektif dalam mencapai pertumbuhan jangka panjang.
Investasi: Potensi Pertumbuhan yang Lebih Tinggi
Di sisi lain, berinvestasi menawarkan potensi pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan dengan menabung.
Dengan berinvestasi di saham, obligasi, reksa dana, atau properti, kita dapat memperoleh imbal hasil yang jauh lebih besar dalam jangka waktu yang lebih panjang.
Ini sangat penting untuk tujuan jangka panjang, seperti persiapan pensiun atau pembelian rumah.
BACA JUGA:Investasi dan Penggunaan Produk Lokal Dorong Industri Surya Nasional
BACA JUGA:Pertumbuhan Ekonomi Hijau Sebagai Investasi Berkelanjutan yang Mendorong Inovasi Sektor Energi
Salah satu daya tarik utama investasi adalah efek kompaun.
Ketika kita berinvestasi, keuntungan yang diperoleh dapat diinvestasikan kembali, menciptakan pertumbuhan yang lebih cepat.
Misalnya, jika kita berinvestasi dalam saham dengan imbal hasil rata-rata 10% per tahun, nilai investasi kita bisa berlipat ganda dalam waktu yang relatif singkat.
Namun, investasi juga datang dengan risiko. Nilai investasi bisa turun, terutama dalam jangka pendek, dan tidak ada jaminan bahwa kita akan mendapatkan kembali semua uang yang diinvestasikan.
BACA JUGA:Revisi UU Migas Dukung Investasi Migas dalam Era Transisi Energi
BACA JUGA:Yuk Cari Tahu Tentang Keuntungan Serta Manfaat dari Investasi Emas
Oleh karena itu, penting untuk memahami profil risiko dan melakukan riset sebelum membuat keputusan investasi.
Ketika harus memilih antara menabung dan berinvestasi, penting untuk mempertimbangkan tujuan keuangan dan situasi pribadi.