RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Sudah menjadi rahasia umum, kondisi global kini tengah berada dalam kondisi yang memprihatinkan. Tidak hanya persoalan ekonomi, melainkan juga dalam bidang politik dan kebangsaan.
Di tengah kondisi tersebut, di hari ini, 20 Oktober 2024, Indonesia kembali menapaki babak baru dalam kehidupan berbangsa. Sebagai sebuah negara kepulauan terluas di dunia, dengan luas wilayah mencapai 1.904.569 kilometer persegi (735.358 mil persegi), dan populasi sebanyak 280 juta jiwa, Indonesia memiliki pemimpin baru yang terpilih dalam Pemilihan Umum 2024, Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Dalam pidatonya pada Sidang Paripurna Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Minggu (20/10/2024), Presiden ke-8 RI itu secara lantang menggaungkan ajakan untuk senantiasa bersikap berani dalam mengatasi masalah dan tantangan yang dihadapi oleh Indonesia.
“Kita tidak boleh memiliki sikap seperti burung unta, ketika menghadapi yang tidak enak dia memasukkan kepala ke dalam tanah. Mari kita menatap ancaman dan bahaya dengan gagah. Mari kita menghadapi kesulitan dengan berani. Mari kita berhimpun dan bersatu untuk mencari solusi jalan keluar dari bahaya,” kata Presiden Prabowo.
BACA JUGA:Pertamina Dukung Target Swasembada Energi Presiden Prabowo dengan Inovasi Energi Rendah Karbon
BACA JUGA:Gairah Mobil Nasional ala Presiden Prabowo
Ajakan itu disampaikan Presiden Prabowo untuk rakyatnya. Juga kepada para pimpinan dari kalangan pendidikan, ulama, pengusaha, pemimpin politik, pemuda, hingga mahasiswa, Presiden Prabowo menegaskan untuk senantiasa berani menghadapi tantangan-tantangan tersebut.
Disebutkan Presiden Prabowo, meski Indonesia diterima di kalangan negara-negara G20, dan kerap disebut sebagai negara dengan ekonomi ke-16 terbesar di dunia, dia menyoroti kesadaran mengenai gambaran utuh kondisi Indonesia.
Presiden Prabowo mengingatkan, masih banyak kebocoran penyelewengan yang terjadi dan itu tentu membahayakan generasi mendatang.
“Kita harus mengakui terlalu banyak kebocoran-kebocoran dari anggaran kita. Jangan kita takut untuk melihat realitas ini,” ujar dia.
BACA JUGA:Prabowo dan Misi Swasembada Pangan
BACA JUGA:Program Makan Siang Gratis Diusung Prabowo, Akan Habiskan Anggaran Lebih dari Rp800 Miliar Per Hari
Presiden Prabowo pun mengajak berbagai pihak mengakui bahwa masih banyak rakyat yang belum menikmati hasil kemerdekaan.
Bahkan dikatakan Presiden tidak sedikit yang bahkan masih terjebak di bawah garis kemiskinan. Termasuk, anak-anak yang tidak bisa sarapan pagi sebelum sekolah maupun tidak memiliki pakaian untuk berangkat sekolah.
“Kita sebagai pemimpin politik, jangan terlalu senang melihat angka-angka statistik, yang membuat kita terlalu cepat gembira. Padahal kita belum melihat sepenuhnya,” tutur Prabowo.