4. Infeksi dan Risiko Gangren
Luka pada para penderita diabetes juga akan memiliki risiko tinggi mengalami infeksi.
Infeksi biasanya akan dimulai dari permukaan kulit hingga akan dapat menyebar ke jaringan otot maupun tulang di bawahnya.
BACA JUGA:Penderita Diabetes Wajib Coba, Ini Pengganti Gula Alami
Jika kalian tidak segera ditangani, maka infeksi ini akan dapat menyebabkan pembusukan jaringan bahkan gangren.
Jaringan yang terkena gangren akan mengalami perubahan warna menjadi hitam, ini disebabkan karena kurangnya suplai darah, sehingga akan membuatnya rentan terhadap infeksi bakteri.
5. Gangguan Fungsi Sistem Kekebalan Tubuh
Secara normal, tubuh akan mengirimkan sel imun seperti makrofag ke lokasi luka agar dapat memulai proses penyembuhan luka.
Akan tetapi para penderita diabetes akan sering mengalami gangguan pada fungsi makrofag, sehingga akan mengakibatkan proses regenerasi jaringan akan menjadi lebih lambat.
BACA JUGA:Jarang Diketahui, Ternyata Buah Mahoni Mampu Mengobati Diabetes Tahap II
BACA JUGA:Polres Mukomuko Serahkan Bantuan Untuk Kakek Penderita Diabetes di Banda Ratu
Selain itu juga, aliran darah yang terhambat akan dapat membuat sel-sel imun akan lebih sulit mencapai luka, dan akan dapat memperpanjang waktu proses penyembuhan.
Pentingnya Perawatan Khusus untuk Luka Pada Penderita Diabetes
Luka pada para penderita diabetes sangat membutuhkan perawatan khusus agar tidak berkembang dan menjadi masalah yang lebih serius.
Beberapa cara yang disarankan untuk merawat luka pada penderita diabetes antara lain dapat menjaga kebersihan kaki, menghindari untuk berjalan tanpa menggunakan alas kaki, serta rutin mengganti perban jika luka sudah lembab.